Peringatan ke11 – Peringatan-Peringatan di dalam Hadits-Hadits Qudsi oleh Imam al-Ghazali

هُوَ
الْمَوَاعِظُ فِي أَحَادِيثِ الْقُدْسِيَّةِ
لِلإِمَامِ الْغَزَالِيِّ

Peringatan-peringatan di dalam Hadits-hadits Qudsi
Oleh: Imam al-Ghazali

الْمَوْعِظَةُ الْحَادِيَةُ عَشَرَةَ

Peringatan Kesebelas.

 

يَقُوْلُ اللهُ تَعَالى:

Allah ta‘ā berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ! إِنَّمَا الدُّنْيَا دَارٌ لِمَنْ لاَ دَارَ لَهُ،

“Wahai manusia, Sesungguhnya dunia ini adalah rumah bagi mereka yang tidak mempunyai rumah,

وَ مَاَلٌ لِمَنْ لاَ مَالَ لَهُ،

Harta bagi mereka yang tidak mempunyai harta,

وَ لَهَا يَجْمَعُ مَنْ لاَ عَقْلَ لَهُ،

Dan hanya orang-orang yang tidak berakal berkumpul untuknya,

وَ بِهَا يَفْرَحُ مَنْ لاَ فَهْمَ لَهُ،

Hanya orang yang tidak mengerti bersuka-ria dengannya,

وَ عَلَيْهَا يَحْرُصُ مَنْ لاَ تَوَكَّلَ لَهُ،

Dan hanya orang yang tidak bertawakal kepada-Nya yang rakus memburunya,

وَ يَطْلُبُ شَهَوَاتِهَا مَنْ لاَ مَعْرِفَةَ لَهُ،

Hanya orang yang tidak mengenalnya menuntut kesenangannya,

فَمَنْ زَادَ نِعْمَةً زَائِلَةً،

Jadi, barangsiapa menambahkan kenikmatan yang semu,

وَ حَيَاةً مُنْقَطِعَةً،

Dan kehidupan yang sementara (terputus),

فَقَدْ ظَلَمِ نَفْسَهُ وَ عَصَا رَبَّهُ،

Sungguh, ia telah menzhalimi dirinya sendiri dan durhaka kepada Tuhannya,

وَ نَسِيَ الآخِرَةَ وَ غَرَّتْهُ دُنْيَاهُ،

Ia telah melupakan akhirat dan terpedaya oleh (kesenangan kehidupan) dunianya,

وَ أَرَادَ ظَاهِرَ الإِثْمِ وَ بَاطِنَ هَذَا،

Dan menginginkan dosa yang nampak dan tidak nampak, (sebagaimana firman Allah) ini:

“إِنَّ الَّذِيْنَ يَكْسِبُوْنَ الإِثْمَ سَيُجْزَوْنَ بِمَا كَانُوْا يَقْتَرِفُوْنَ”،

Sesungguhnya orang-orang yang mengerjakan dosa, kelak akan diberi pembalasan (pada hari kiamat), disebabkan apa yang mereka telah kerjakan” (6:120).

يَا بْنَ آدَمَ! رَاعُوْنِيْ وَ تَاجِرُوْنِيْ،

Wahai anak-cucu Ādam! Menggembalalah pada-Ku dan berdaganglah dengan-Ku,

وَعَامِلُوْنِيْ وَ أَسْفِلُوْنِيْ فِيْ رِبْحِكُمْ،

Bekerjasamalah dengan-Ku dan rendahkanlah sedikit (kurungilah) labamu,

عِنْدِيْ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ،

(karena) di sisi-Ku terdapat (kenikmatan) yang tidak pernah terlihat oleh mata,

وَ لاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ،

Tidak pernah terdengar oleh telinga,

وَ لاَ خَطَرَ عَلى قَلْبِ الْبَشَرِ،

Tidak pernah terlintas dalam hati manusia,

وَ لاَ تَنْفُذُ خَزَائِنِيْ وَ لاَ تَنْقُصُ،

Gudang-Ku tidak akan pernah habis dan tidak akan pernah berkurang,

وَ أَنَا الْوَهَّابُ الْكَرِيْمُ.

Dan Akulah Yang Maha Pemberi lagi Maha Pemurah.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *