40 HADITS SHAHIH
Mengintip Nabi Mendidik Buah Hati
Oleh: Alaik S.
Tim Penyusun:
Ust. Imam Ghozali, Ustzh. Khoiro Ummatin,
Ust. M. Faishol, Ustzh. Khotimatul Husna,
Ust. Ahmad Shidqi, Ust. Didik L. Hariri,
Ust. Irfan Afandi, Ust. Ahmad Lutfi,
Ust. Syarwani, Ust. Alaik S., Ust. Bintus Sami‘,
Ust. Ahmad Shams Madyan, Lc.
Ust. Syaikhul Hadi, Ust. Ainurrahim.
Penerbit: Pustaka Pesantren
Hadits ke-22
Doa Pasti Dikabulkan
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ عَنِ النَّبِيِّ (ص) أَنَّهُ كَانَ يَقُوْلُ: اللهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَ التُّقَى وَ الْعَفَافَ وَ الْغِنَى.
Artinya:
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas‘ud, Nabi pernah berdoa: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian diri, dan kekayaan.” (H.R. Muslim).
Keterangan:
Berdoa kepada Allah adalah salah satu ciri dari orang tawadhu‘ dan tidak sombong. Pelajaran yang bisa diambil dari hadits di atas, yaitu: menjadi baik tak bisa lepas dari hidayah Allah. Seorang yang mendapat hidayah Allah akan dimudahkan melakukan kebaikan. Kesucian diri yang diperolehnya dengan ibadah juga tidak lepas dari hidayah-Nya.