Hadits ke-34
Tiga Dosa Terbesar
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِيْ بَكْرَةَ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ: كُنَّا عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ (ص) فَقَالَ: أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ثَلاَثًا الإِشْرَاكُ بِاللهِ وَ عُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ وَ شَهَادَةُ الزُّوْرِ وَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ (ص) مَتَّكِئًا فَجَلَسَ فَمَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا لَيْتَهُ سَكَتَ.
Artinya:
Diriwayatkan dari ‘Abdur-Rahman bin Abu Bakrah, dari ayahnya, ia berkata: Kami pernah berada di sisi Rasulullah, dia bersabda: “Perhatikan, aku akan memberi tahu kalian dosa terbesar (Nabi mengulanginya tiga kali), yaitu: menyekutukan Allah, menentang orang tua, dan melakukan kesaksian palsu.” Rasul semula berdiri sambil bersandar, lalu duduk. Dia selalu mengulang-ulangi sabda itu sampai kami berucap di dalam hati: “Semoga dia diam.” (H.R. Muslim).
Keterangan:
Dalam rangka penyelamatan diri dari jurang kesesatan dan dosa-dosa besar bagi anak-anak kita, perlu kiranya ditanamkan tiga hal, yaitu: Jangan menyekutukan Allah, jangan menentang orang tua, dan jangan berdusta. Tiga hal ini tidak sekadar penting diketahui, tapi juga harus diamalkan oleh orang tua dan anak-anaknya. Antisipasi orang tua dengan cara mengedepankan sikap keteladanan akan menentukan kemampuan anak menghindari perbuatan dosa besar seperti yang sudah digariskan Rasulullah di atas. Rasulullah berkali-kali menyampaikan pesan yang satu ini, dan sudah sepantasnya diperhatikan oleh setiap orang tua.