32 Rasulullah s.a.w. Enggan Menshalati Jenazah Koruptor – Agar Anda Terhindar dari Jerat Korupsi

40 HADITS SHAHIH
Agar Anda Terhindar dari Jerat Korupsi

Oleh: Syarwani


Tim Penyusun:
Ust. Imam Ghozali, Ustzh. Khoiro Ummatin,
Ust. M. Faishol, Ustzh. Khotimatul Husna,
Ust. Ahmad Shidqi, Ust. Didik L. Hariri,
Ust. Irfan Afandi, Ust. Ahmad Lutfi,
Ust. Syarwani, Ust. Alaik S., Ust. Bintus Sami‘,
Ust. Ahmad Shams Madyan, Lc.
Ust. Syaikhul Hadi, Ust. Ainurrahim.

Penerbit: Pustaka Pesantren

Hadits ke-32

Rasūlullāh s.a.w. Enggan Menshalati Jenazah Koruptor.

عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ أَنَّ رَجُلًا مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ (ص) تُوُفِّيَ يَوْمَ خَيْبَرَ فَذَكَرُوْا ذلِكَ لِرَسُوْلِ اللهِ (ص) فَقَالَ: صَلُّوْا عَلَى صَاحِبِكُمْ فَتَغَيَّرَتْ وُجُوْهُ النَّاسِ لِذلِكَ فَقَالَ: إِنَّ صَاحِبَكُمْ غَلَّ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ فَفَتَّشْنَا مَتَاعَهُ فَوَجَدْنَا خَرَزًا مِنْ خَرَزِ يَهُوْدَ لَا يُسَاوِيْ دِرْهَمَيْنِ. (رواه أبو داود).

Artinya:

Bersumber dari Zaid bin Khālid al-Juhanī, bahwa seorang sahabat Nabi meninggal pada waktu penaklukan Khaibar, maka para sahabat melaporkan kejadian itu kepada Rasūlullāh s.a.w. Rasūl pun mengatakan: “Shalatkanlah (sendiri) kawanmu itu!” Berubahlah wajah orang-orang karena sikap Rasūl (karena beliau enggan menjadi imam seperti biasanya). Kemudian Rasūlullāh mengatakan bahwa rekannya itu telah melakukan korupsi dalam perang fī sabīlillāh. Kami pun memeriksa barang-barangnya dan kami temukan manik-manik orang Yahudi yang harganya tidak mencapai dua dirham.” (HR. Abū Dāūd).

Keterangan:

Secara historis (asbāb-ul-wurūd hadits), hadits di atas muncul pada peristiwa Perang Khaibar. Ada seorang laki-laki yang meninggal dunia, dan sebelumnya melakukan korupsi di Khaibar pada waktu penaklukan daerah tersebut. Walau barang yang diambilnya tidak seberapa (kurang dari 2 dirham, ini berarti menyangkut korupsi kecil). Akan tetapi, korupsi tetaplah korupsi. Dosa besar yang dikutuk Allah dan Rasūlullāh, sampai-sampai manusia sebaik Rasūl tidak mau menshalati jenazah pelakunya.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *