30 Belaku Jujur Kepada Teman – Agar Kamu Selalu Dicintai Sahabatmu

40 HADITS SHAHIH
Agar Kamu Selalu Dicintai Sahabatmu
Oleh: Alaik S.

Tim Penyusun:
Ust. Imam Ghozali, Ustzh. Khoiro Ummatin,
Ust. M. Faishol, Ustzh. Khotimatul Husna,
Ust. Ahmad Shidqi, Ust. Didik L. Hariri,
Ust. Irfan Afandi, Ust. Ahmad Lutfi,
Ust. Syarwani, Ust. Alaik S., Ust. Bintus Sami‘,
Ust. Ahmad Shams Madyan, Lc.
Ust. Syaikhul Hadi, Ust. Ainurrahim.

Penerbit: Pustaka Pesantren

Hadits ke-30

Berlaku Jujur kepada Teman

 

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ (ص) قَالَ: آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَ إِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَ إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ.

Artinya:

Dari Abu Hurairah, Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tanda orang munafik itu ada tiga; kalau bicara dia berdusta, kalau berjanji dia mengingkari dan kalau diberikan amanat maka dia khianat.” (H.R. al-Bukhari dan Muslim).

 

Keterangan:

Dalam membina hubungan dengan sahabat atau saudara, kejujuran merupakan sandaran utama. Sebab, dengan kejujuran akan lahir sikap saling percaya. Bila sikap saling percaya itu sudah tumbuh dan beranak pinak dalam bangunan ini, niscaya keharmonisan dan keintiman sudah berada dalam genggaman. Pada saat demikian, hampir tidak satu hal pun yang bisa merenggangkan hubungan persaudaraan ini. Sebab, masing-masing pihak sudah saling percaya dan tidak terbetik sedikit pun rasa curiga.

Kita tahu, hal yang membuat renggang atau putusnya hubungan persaudaraan selalu diawali dengan pupusnya rasa saling percaya. Menurunnya saling percaya ini kemudian meningkat menjadi rasa curiga, dan seterusnya menjurus pada cekcok dan konflik. Akhirnya, semua itu akan bermuara pada putusnya hubungan persaudaraan tersebut.

Wasiat Rasulullah s.a.w. dalam hadits di atas hanya ingin menandaskan arti pentingnya kejujuran. Sebab, kejujuran akan berbuah kepercayaan. Sebaliknya, setiap orang yang jauh dari kejujuran disebut munafik. Ibarat bunglon, seorang munafik itu sukar sekali untuk diketahui identitasnya. Dengan begitu liciknya ia dapat berganti-ganti “baju”, tergantung suasana di sekitarnya. Namun begitu, Rasulullah s.a.w. membertahukan tanda-tandanya kepada kita sebagaimana yang terekam dalam hadits di atas.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *