Hadits ke-3
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ (ص) قَالَ: اِتَّقُوا الظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَ اتَّقُوا الشُّحَّ فَإِنَّ الشُّحَّ أَهْلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ حَمَلَهُمْ عَلَى أَنْ سَفَكُوْا دِمَاءَهُمْ وَ اسْتَحَلُّوْا مَحَارِمَهُمْ. (رواه البخاري و مسلم).
Artinya:
Bersumber dari Jābir bin ‘Abdillāh, bahwasanya Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Takutlah kalian akan berbuat zhalim, karena zhalim adalah kegelapan di hari kiamat. Dan takutlah kalian akan berbuat kikir, karena kekikiran telah merusak orang-orang yang hidup sebelum kalian, dan mengakibatkan (orang-orang sebelum kalian) menumpahkan darah bangsa, dan teman mereka sendiri dan menganggap halal perkara haram mereka.” (H.R. Bukhārī dan Muslim).
Keterangan:
Zhalim adalah tindakan yang sangat merugikan diri dan orang lain. Wujudnya hadir dalam berbagai bentuk aktivitas manusia, karena semua pekerjaan yang dapat mengakibatkan orang lain sengsara adalah tindakan zhalim. Seperti mengambil hak orang lain yang bukan haknya (korupsi), membuka aib saudaranya, bertindak sewenang-wenang kepada orang lain, membiarkan orang lain menderita, juga membantu dan mendukung perbuatan maksiat.
Rasūlullāh s.a.w. melarang keras umatnya untuk berbuat zhalim. Oleh karena itu dalam hadits di atas, kita disuruh menghindarinya semaksimal mungkin agar “kegelapan hari kiamat” tidak kita alami. Selain perbuatan zhalim. Rasūl pun mengajarkan kita untuk menghindari perbuatan syuḥḥa (kikir). Sifat ini sudah terbukti mencelakakan banyak manusia dan menyulut terjadinya pertumpahan darah, serta konflik antar sesama. Kikir menyerang dasar-dasar keharmonisan masyarakat, yakni melalui pengrusakan habis-habisan akar tumbuhnya toleransi dan saling menghargai kepentingan antar pribadi. Kikir adalah tenaga paling ampuh yang mendorong setiap orang untuk menghalalkan segala macam cara dalam mencapai tujuan.