Hadits ke-28
Memberikan Hiburan Ketika Bersedih
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ (ص) قَالَ: مَنْ نَفَّسَ عَنْ أَخِيْهِ الْمُسْلِمِ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الآخِرَةِ.
Artinya:
Dari Abu Hurairah, Rasulullah s.a.w. bersabda: “Siapa yang meringankan (menghibur) beban duniawi dari saudara muslimnya, maka Allah akan meringankan beban akhiratnya.” (H.R. Ahmad).
Keterangan:
Musibah dan bencana adalah romantika kehidupan ini. Sebagai serba-serbi kehidupan, keduanya laksana bayangan yang senantiasa mengiringi langkah hidup manusia. Bila manusia berhenti, ia akan ikut berhenti. Jika lari, ia pun ikut berlari. Hal yang demikian memang sudah digariskan oleh Allah di muka bumi ini.
Karenanya, musibah dan persoalan tidaklah bisa ditolak, hanya bisa ditanggulangi dan diselesaikan. Melalui hadits di atas, Rasulullah s.a.w. ingin berpesan kepada kita bahwa sudah semestinya kita – sebagai Muslim sejati – untuk senantiasa menolong saudara dan sahabat kita yang sedang tertimpa musibah. Setiap beban berat yang dia tanggung mesti kita bantu untuk meringankannya, dengan cara apa pun. Jika dia tertimpa musibah dan dibekap kesedihan, tugas kita sebagai sahabat adalah menghiburnya agar dia tidak tenggelam dalam samudera kedukaan.
Janji yang ditawarkan oleh Rasulullah s.a.w., siapa yang meringankan beban saudara atau sahabatnya di dunia ini, pasti Allah akan menolongnya di akhirat. Oleh karena itu, setiap bantuan yang kita berikan pada hakikatnya merupakan tabungan atau deposito yang bisa kita ambil manfaatnya ketika di akhirat.