28 Doa Sebelum Bersenggama – Teladan Nabi Menyalurkan Hasrat Seksual

40 HADITS SHAHIH
Teladan Nabi Menyalurkan Hasrat Seksual
Oleh: Bintus Sami‘ ar-Rakily

Tim Penyusun:
Ust. Imam Ghozali, Ustzh. Khoiro Ummatin,
Ust. M. Faishol, Ustzh. Khotimatul Husna,
Ust. Ahmad Shidqi, Ust. Didik L. Hariri,
Ust. Irfan Afandi, Ust. Ahmad Lutfi,
Ust. Syarwani, Ust. Alaik S., Ust. Bintus Sami‘,
Ust. Ahmad Shams Madyan, Lc.
Ust. Syaikhul Hadi, Ust. Ainurrahim.

Penerbit: Pustaka Pesantren

Rangkaian Pos: Bagian 4 - Pedoman Menyalurkan Hasrat Seksual dalam Pernikahan

Doa Sebelum Bersenggama

Hadits ke-28

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ (ص) أَمَا لَوْ أَنَّ أَحَدَهُمْ يَقُولُ حِيْنَ يَأْتِي أَهْلَهُ بِاسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنِي الشَّيْطَانَ وَ جَنِّبْ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا ثُمَّ قُدِّرَ بَيْنَهُمَا فِي ذَالِكَ أَوْ قُضِيَ وَلَدٌ لَمْ يَضُرَّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا (رواه البخاري)

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas yang berkata bahwa Nabi Saw bersabda: “Sekiranya salah seorang di antara kalian ketika mendatangi istrinya berkata: Bismillāh Allāhumma jannibnasy syaithān wa jannibisy syaithān mā razaqtanā, kemudian keduanya ditakdirkan memiliki anak karenanya, maka setan tidak akan menyesatkan anak itu selamanya.” (HR. al-Bukhari)

Keterangan:

Hadits di atas menunjukkan begitu sempurnanya agama Islam. Bagaimana tidak? Segenap sendi kehidupan manusia, mulai dari hal-hal yang besar hingga perkara yang tampak remeh, tidak luput dari perhatiannya. Agama manakah yang mengatur agar seorang yang bersin dan orang yang mendengar bersin saling mendoakan dengan alḥamdulillāh, dibalas yarḥamukallāh, lalu dibalas lagi dengan yahdīkumullāh? Agama manakah yang menganjurkan agar umatnya memasuki toilet dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan? Hanya Islam.

Ya, hanya agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad satu-satunya agama yang menganjurkan agar dalam segenap detil-detil kehidupannya, seseorang senantiasa berdoa. Dengan doa itu, berarti ia telah menjadikan perbuatannya sebagai bentuk peribadatan kepada Allah Ta’ala.

Bersenggama sebagai salah satu aktivitas manusia dewasa—sebagaimana telah disebutkan dalam hadits sebelumnya—juga tidak lepas dengan dimensi ibadah. Dalam hadits ini, Nabi Saw mengajarkan kepada kita sebuah doa yang merupakan manifestasi dari “dimensi ibadah senggama”, yakni: Bismillāh Allāhumma jannibnasy syaithān wa jannibisy syaithān mā razaqtanā (Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari anak yang Engkau anugerahkan kepada kami). Jika kita renungkan, doa ini seakan-akan mengingatkan orang yang hendak bersenggama agar tidak menjadikan senggama mereka semata-mata sebagai pelampiasan nafsu (yang dipersonifikasikan dengan setan), namun sebagai tangga-tangga yang bersifat religius dan ilahiah. Di sisi lain, doa ini juga merupakan salah satu tahapan awal dalam membentuk dan mencetak anak yang saleh salehah.

Wallāhu a’lam.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *