25 Bahu-Membahu dalam Kebaikan – Agar Kamu Selalu Dicintai Sahabatmu

40 HADITS SHAHIH
Agar Kamu Selalu Dicintai Sahabatmu
Oleh: Alaik S.

Tim Penyusun:
Ust. Imam Ghozali, Ustzh. Khoiro Ummatin,
Ust. M. Faishol, Ustzh. Khotimatul Husna,
Ust. Ahmad Shidqi, Ust. Didik L. Hariri,
Ust. Irfan Afandi, Ust. Ahmad Lutfi,
Ust. Syarwani, Ust. Alaik S., Ust. Bintus Sami‘,
Ust. Ahmad Shams Madyan, Lc.
Ust. Syaikhul Hadi, Ust. Ainurrahim.

Penerbit: Pustaka Pesantren

Hadits ke-25

Bahu-Membahu dalam Kebaikan

 

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ (ص): لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ ظَاهِرِيْنَ عَلَى الْحَقِّ لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَ هُمْ كَذلِكَ.

Artinya:

Dari Tsauban yang berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sekelompok orang dari umatku akan terus-menerus saling menolong dalam kebaikan. Sama sekali tidak membahayakan mereka orang-orang yang menghinakan mereka. Sampai datang perkara Allah (hari kiamat), mereka senantiasa demikian.” (H.R. Muslim).

 

Keterangan:

Salah satu wujud persahabatan yang hakiki adalah senantiasa menolong dalam kebaikan. Dengan perbuatan tersebut masing-masing pihak dapat mencurahkan kemampuannya untuk mengerjakan sesuatu. Kedua pihak bergandengan tangan untuk mewujudkan cita-cita atau misi tertentu yang diidamkan. Jika di tengah jalan muncul rintangan, maka dengan kompak mereka menyingkirkan aral melintang tersebut. Bila di suatu saat tercapai impian, keduanya pun bisa menikmati kebahagiaan secara bersama. Begitulah kurang lebihnya hakikat dari persahabatan menurut hadits di atas, yakni saling menolong selama masih dalam batas-batas kewajaran dan kebaikan. Dalam al-Qur’an ditegaskan agar kita senantiasa saling menolong dalam kebaikan dan ketakwaan, dan menghindari segala kerja sama dalam keburukan dan permusuhan.

Kerja sama dalam kebaikan itu bentuknya beragam. Misalnya, kerja sama dalam bidang sosial kemasyarakatan, keagamaan, kebudayaan, pendidikan, dan bidang-bidang lain. Kerja sama dalam bidang pendidikan dapat dikonkretkan dengan menggalakkan kegiatan belajar mengajar di tengah-tengah masyarakat. Kegiatan tersebut tidak harus dilaksanakan secara formal, namun bisa saja secara informal. Sebab, substansinya adalah transfer pengetahuan sehingga setiap orang dapat membuka cakrawala serta pengetahuan.

Hadits di atas merupakan janji dari Nabi s.a.w. bahwa siapa saja yang berbareng bergerak untuk mengerjakan kebaikan niscaya akan mendapatkan pertolongan. Dengan pertolongan Allah, setiap langkah akan terasa ringan dalam menggapai cita-cita yang diidamkan.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *