Hadits ke-23
عَنْ أَبِيْ أُمَامَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ (ص): أَنَا زَعِيْمٌ بِبَيْتٍ فِيْ رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَ إِنْ كَانَ مُحِقًّا وَ بِبَيْتٍ فِيْ وَسْطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَ إِنْ كَانَ مَازَحًا وَ بِبَيْتٍ فِيْ أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ (رواه أبو داود)
Artinya:
Bersumber dari Abū Umāmah ia berkata: Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Saya adalah pemimpin di suatu rumah di pinggir surga bagi orang yang meninggalkan perselisihan, sekalipun ia benar; dan pemimpin di suatu rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta, sekalipun bercanda; dan pemimpin di suatu rumah di (bagian) atas surga bagi yang memperbaiki akhlaknya.” (HR. Abū Dāwūd).
Orang yang jujur dan benar mempunyai dua keuntungan. Pertama, keuntungan di dunia. Yakni, melimpahnya kepercayaan masyarakat kepadanya. Kepercayaan itu bisa berwujud jabatan, kekuasaan atau titipan lainnya. Orang yang jujur, umumnya juga memiliki banyak kawan. Ia disukai orang-orang, sehingga siapa pun tidak segan-segan membantunya jika sedang terkena kesulitan.
Adapun keuntungan yang kedua adalah keuntungan di akhirat. Seperti yang termuat dalam hadits di atas, orang yang jujur akan tinggal bersama nabi di surga. Bahkan di sana, Rasūlullāh s.a.w. sendiri yang akan menjadi pemimpinnya.