19 Menzinai Tetangga Adalah Sebesar-besar Dosa – Teladan Nabi Menyalurkan Hasrat Seksual

40 HADITS SHAHIH
Teladan Nabi Menyalurkan Hasrat Seksual
Oleh: Bintus Sami‘ ar-Rakily

Tim Penyusun:
Ust. Imam Ghozali, Ustzh. Khoiro Ummatin,
Ust. M. Faishol, Ustzh. Khotimatul Husna,
Ust. Ahmad Shidqi, Ust. Didik L. Hariri,
Ust. Irfan Afandi, Ust. Ahmad Lutfi,
Ust. Syarwani, Ust. Alaik S., Ust. Bintus Sami‘,
Ust. Ahmad Shams Madyan, Lc.
Ust. Syaikhul Hadi, Ust. Ainurrahim.

Penerbit: Pustaka Pesantren

Rangkaian Pos: Bagian 3 - Penyaluran Hasrat Seksual yang Terlarang

Menzinai Tetangga Adalah Sebesar-besar Dosa

Hadits ke-19

عَنْ عَبْدِ اللهِ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ قَالَ أَنْ تَجْعَلَ لِلّٰهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ قَالَ فَقُلْتُ ثُمَّ أَيٌّ قَالَ أَنْ تَقْتُلَ وَلَدَكَ مَخَافَةَ أَنْ يَأْكُلَ مَعَكَ قاَلَ قُلْتُ ثُمَّ أَيٌ قَالَ أَنْ تُزَانِيَ حَلِيلَةَ جَارِكَ (رواه ابو داود)

Diriwayatkan dari Abdullah: Aku bertanya kepada Rasulullah Saw, “Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar?” Rasulullah menjawab, “Engkau menyekutukan Allah, padahal Dia telah menciptamu.” Aku bertanya lagi, “Kemudian dosa apa?” Rasul menjawab, “Engkau membunuh anakmu karena takut ia akan makan bersamamu.” Aku bertanya lagi, “Kemudian dosa apa lagi?” Jawab Rasulullah, “Engkau berzinah dengan tetanggamu.” (HR. Abu Dawud)

Keterangan:

Tetangga adalah saudara kita yang terdekat. Bila ada sesuatu keperluan, minta bantuan, ketika kita sakit, dan lain-lain, maka tetangga dulu yang dihubungi, bukan saudara atau keluarga dekat yang rumahnya belum tentu bersebelahan. Oleh karena itu, Islam sangat menekankan agar umatnya menghormati para tetangga.

Kedudukan tetangga begitu mulia dalam Islam. Dalam berbagai hadits, Rasulullah berkali-kali menekankan agar seorang muslim menjaga hubungan baik dengan tetangga. Dalam Shahih al-Bukhari, misalnya, disebutkan: Siapa saja yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaknya ia tidak menyakiti tetangga. Diterangkan pula bahwa Malaikat Jibril sangat sering berwasiat kepada Rasulullah agar beliau berbuat baik kepada tetangga, sehingga beliau menyangka Jibril akan menetapkan tetangga sebagai ahli wari. Di bagian lain, Rasul mengatakan: “Demi Allah, ia tak beriman. Demi Allah, ia tak beriman. Demi Allah ia tak beriman.Seorang sahabat lalu bertanya: “Siapa dia, ya Rasul?” Rasul pun bersabda: Orang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatannya.

Bahkan, dalam satu riwayat, kesaksian tetangga merupakan ukuran baik tidaknya seseorang: “Jika tetanggamu berkata bahwa engkau orang baik, berarti engkau orang baik. Jika tetanggamu bilang kau tidak baik, berarti kau bukan orang baik.” (HR. Ibnu Majah).

Dari anjuran (yang sangat ditekankan) agar seseorang berbuat baik kepada tetangga ini, dapatlah dimaklumi jika berzina dengan tetangga tergolong dosa yang sangat besar. Sebab, perbuatan tersebut akan mencoreng nama baik orang yang seharusnya kita junjung tinggi dan kita hormati. Perbuatan tersebut sama dengan pengkhianatan yang terburuk; tak ubahnya menusuk orang dekat yang selama ini mempercayai kita.

Wallahu a’lam.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *