Hadits ke-17
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ دِيْنَارٍ أَنَّهُ سَمِعَ عَبْدَ اللهِ بْنَ عُمَرَ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ (ص): إِنَّ الْغَادِرَ يَنْصِبُ اللهُ لَهُ لِوَاءً يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيُقَالُ أَلَا هذِهِ غَدْرَةُ فُلَانٍ. (رواه البخاري).
Artinya:
Bersumber dari ‘Abdullāh bin Dīnār, ia mendengar ‘Abdullāh bin ‘Umar berkata: Rasūlullāh s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya, bagi si pengkhianat, akan Allah s.w.t. bentangkan benderanya di hari kiamat. Lalu dikatakan: Ingatlah! Ini adalah pengkhianatan si Fulan.” (H.R. Bukhārī).
Khianat – lawan dari sifat amanah – adalah salah satu sifat yang melekat dalam diri orang munafik. Ia tidak memelihara titipan dengan baik, tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana seharusnya, dan sangat dibenci Allah s.w.t. Dari sini kita bisa menilai para pelaku KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) sebagai orang munafik.
Alangkah rugi dan hinanya mereka. Di akhirat nanti, Allah s.w.t. akan membeberkan semua perbuatan tercelanya, melalui bendera yang mereka bawa masing-masing. Di dunia, boleh saja mereka aman, selamat, dan dipandang terhormat, akan tetapi di akhirat, kebusukan mereka akan ditelanjangi dan dihinakan hingga derajat paling hina. Tak ada tempat sembunyi bagi mereka, serta tak bisa lari, karena hukum Allah tidak memandang siapa. Juga adil, senyata-nyatanya.