Menghindari Jerat-jerat Zina
Hadits ke-13
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ (ص) قَالَ كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنْ الزِّنَا مُدْرِكَ لَا مَحَالَةَ؛ الْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرَ، وَلْأُذُنَانِ زِنَاهُمَا لإِسْتِمَاعُ، وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلَمُ، وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا، وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَالِكَ الْفَرْجُ أَوْ يُكَذِّبُهُ (رواه لبخاري ومسلم)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi Saw yang bersabda: “Seorang manusia pasti akan mendapati cobaan berzina. Matanya berzina dengan memandang; telinganya berzina dengan mendengar; lisannnya berzina dengan ucapan; tangannya berzina dengan memegang; kakinya berzina dengan melangkah; dan hatinya berzina dengan berhasrat dan berangan-angan. Itu semua, baik kemaluannya membenarkannya ataupun tidak.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Keterangan:
Zina adalah sebuauh dosa besar yang sangat dikecam oleh Allah dan Rasul-Nya. Tak mengherankan jika kemudian syari’at Islam memasang rambu-rambu peringatan, jauh-jauh sebelum perbuatan itu terjadi. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
Dan janganlah kamu memndekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al-Isra: 32)
Dalam ayat di atas, Allah berfirman dengan redaksi ‘jangan mendekati’. Seakan-akan, Dia berfirman: “Jangan mendekat, apalagi mencebur ke dalamnya.” Hal ini seperti seorang ibu yang berkata: “jangan mendekati sungai itu!” karena ia khawatir anaknya tercebur, karena ia tahu bahwa anaknya yang masih kecil tidak dapat berenang, karena ia tahu bahwa sungai itu sangat dalam juga berarus deras, dan karena ia sangat perduli terhadap keselamatan anaknya.
Sabda Rasulullah pada hadits ke-13 di atas juga tidak lepas dari konteks “jangan mendekati” ini. Rasulullah menetapkan bahwa zina besar, yakni penyaluran seksual yang tidak sah, dikelilingi oleh zina-zina kecil. Zina-zina kecil ini dapat dilakukan oleh bagian tubuh mana saja; tangan, mata, telinga, mulut, kaki, maupun hati. Jika dalam hadits-hadits sebelumnya Rasul mengingatkan kita terhadap bahaya pandangan mata, maka dalam hadits di atas Rasul menegaskan bahwa sebenarnya bukan hanya mata saja yang dapat menceburkan seseorang ke dalam perzinaan. Kelima indera kita – bahkan seluruh indera dan seluruh tubuh kita, termasuk hati – hati dapat melakukan zina-zina kecil yang bepotensi menyeret seseorang kepada zina besar.
Oleh karena itu, zina mata adalah mengumbar pandangan, memandang hal-hal yang membuat bergelora, tontonan yang membakar syahwat, melihat gambar-gambar yang mengeksploitasi aurat, membaca cerita-cerita porno, dan macam-macamnya. Zina telinga bisa berwujud mendengarkan rayuan, mendengarkan suara-suara yang membangkitkan syahwat, mendengarkan cerita-cerita mesum, dan sebagainya. Zina mulut dapat berupa melemparkan rayuan, mendesah-desahkan suara, menceritakan hal-hal tabu, ataupun berkata-kata jorok. Zina tangan mungkin berbentuk meraba, mencolek, atau memberikan isyarat-isyarat porno. Zina kaki juga bermacam-macam, bisa berupa berjalan berlenggak-lenggok sehingga menggoda lawan jenis, bisa pula berwujud mendatangi tempat-tempat mesum. Demikian pula, zina hati dapat terjadi dengan membayang-bayangkan hal-hal mesum, berangan-angan, dan berimajinasi.
Alhasil, zina-zina kecil itu dapat muncul dalam berbagai bentuk. Semua zina-zina kecil itu hukumnya terlarang, baik hal itu membuat seseorang terangsang hasrat seksnya ataupun tidak.
Wallahu a’lam.