Hadits ke-12
Mencintai Sahabat seperti Mencintai Diri Sendiri
عَنْ عَلِيٍّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ (ص): لِلْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ مِنَ الْمَعْرُوْفِ سِتٌّ يُسَلِّمُ عَلَيْهِ إِذَا لَقِيَهُ وَ يُشَمِّتُهُ إِذَا عَطَسَ وَ يَعُوْدُهُ إِذَا مَرِضَ وَ يُجِيْبُهُ إِذَا دَعَاهُ وَ يَشْهَدُهُ إِذَا تُوُفِّيَ وَ يُحِبُّ لَهُ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ وَ يَنْصَحُ لَهُ بِالْغَيْبِ.
Artinya:
Dari ‘Ali dari Rasulullah s.a.w. yang bersabda: “Ada enam kebaikan dalam interaksi antara muslim dengan muslim; mengucapkan salam bila bertemu, mendoakan kalau dia bersin, mengunjungi kalau sakit, memenuhi undangan kalau diundang, menjadi saksi (mengiring) kalau dia meninggal, serta mencintainya seperti mencintai diri sendiri dan menasihatinya.” (H.R. Ahmad).
Keterangan:
Rasulullah s.a.w. bukanlah orang yang gemar mengucapkan petuah tanpa diiringi dengan tindakan yang nyata. Setiap kali memberikan nasihat untuk sebuah kebaikan, beliau sudah mempraktekkannya. Oleh sebab itu, beliau adalah cahaya petunjuk yang sempurna, baik ucapan maupun perbuatannya.
Baginda Rasulullah s.a.w. juga sangat perhatian kepada para sahabatnya. Beliau menyayangi mereka. Karenanya, kepribadian yang ditunjukkan beliau begitu santun dan menyenangkan hati. Setiap ada persoalan yang mengurung seorang sahabat, tanpa diminta beliau akan segera turun membantunya. Bilamana ada sahabatnya yang kelaparan, dengan spontan beliau akan mencari bahan makanan guna meringankan penderitaan sahabatnya tersebut, walaupun beliau sendiri juga lapar. Pendek kata, seluruh kepribadian Rasulullah s.a.w. dalam berinteraksi dengan para sahabat mencerminkan kecintaan beliau yang mendalam terhadap sesama muslim.
Enam macam kebajikan yang ditegaskan Rasulullah s.a.w. dalam hadits di atas berlaku bagi kita semua, walaupun secara verbal diucapkan di hadapan para sahabat. Melalui hadits tersebut beliau ingin menegaskan bahwa seorang muslim sudah semestinya menumpahkan cinta kasihnya kepada muslim lainnya, sebagaimana dia mencintai diri sendiri. Oleh sebab itu, sehingga dia dapat merasakan apa yang dirasakan muslim lain kalau mereka mengalami penderitaan.