Hati Senang

09 Perempuan Juga Harus Menjaga Pandangan – Teladan Nabi Menyalurkan Hasrat Seksual

Perempuan Juga Harus Menjaga Pandangan

Hadits ke-9

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ دَخَلَ رَسُوْلُ اللهِ (ص) وَ أَنَا وَ مَيْمُوَنَةُ جَالِسَتَانِ فَجَلَسَ فَسْتَأْذَنَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُوْمٍ الْأَعْمَى فَقَالَ احْتَجَبَا مِنْهُ فَقُلْنَا يَا رَسُوْلَ اللهِ أَلَيْسَ بِأَعْمَى لَا يُبْصِرُنَا قَالَ فَأَنْتُمَا لَا تُبْصِرَانِهِ؟ (رواه البيهقي)

Diriwayatkan dari Ummu Salamah, ia berkata: Rasulullah masuk ruangan, sementara aku dan Maemunah sedang duduk. Rasulullah pun duduk di dekat kami. Tiba-tiba, Ibnu Ummu Maktum—seorang yang buta—meminta ijin utnuk masuk. Nabi pun bersabda: “Pergilan kalian berdua ke balik satir!” Mengdengarnya, kami menukas: “Wahai Rasulullah, bukankah dia seorang yang buta sehingga tidak melihat kami?” Rasulullah Saw bersabda: “Kalian berdua memangnya tidak dapat melihatnya?” (HR. al-Baihaqi)

Keterangan:

Dalam masyarakat umum, terdapat pemahaman keliru yang memandang bahwa anjuran menjaga pandangan hanya ditunjukan kepada kaum lelaki saja. Kekeliruan ini tidak dapat sepenuhnya disalahkan. Sebab, nash-nash keagamaan memang lebih banyak menyoroti kaum lelaki dalam masalah “menjaga pandangan” (ghadhul bashar) ini. Secara biologis dan tabiat pun, kaum lelakilah yang lebih banyak tergoda untuk memandang daripada kaum perempuan. Tabiat seks lelaki memang lebih agresif. Sementara itu, kaum perempuan lebih banyak yang malu-malu untuk memandang, meski sebenarnya juga mau. Tidak sedikit perempuan yang berlari masuk ke dalam rumah ketika ada lelaki karena malu. Namun, ketika ia sudah di dalam rumah, ia mengintip dari celah gorden jendela.

Oleh karena itu, dalam hadits di atas Rasulullah mengingatkan bahwa kaum perempuan juga harus menjaga pandangan matanya. Bahkan, meskipun ia memandang dengan sembunyi-sembunyi. Allah berfirman:

Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangan mata dan kemaluannya…(QS. An-Nur: 31)

Pada bagian ini, selayaknya penulis mengingatkan terutama kepada para perempuan berburka yang wajah hingga matanya tertutup. Sebab, pada saat yang demikian, justru mereka dapat dengan mudah memandang lawan jenisnya tanpa rasa malu, karena arah tatapannya tidak terlihat oleh orang lain. Tentu saja, tidak semua perempuan berburka melakukan perbuatan seperti itu; di antara mereka masih ada orang yang kuat imannya, yang merasa malu kepada Allah jika melakukan sesuatu yang tidak diridhai-Nya.

Alhasil, perihal menjaga pandangan ini pada akhirnya kembali kepada kekuatan iman masing-masing. Jadi, marilah menguatkan keimanan kita lalu berhati-hatilah terhadap pandangan mata.

Wallahu a’lam.

Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.