05 Memenuhi Undangan Sahabat – Agar Kamu Selalu Dicintai Sahabatmu

40 HADITS SHAHIH
Agar Kamu Selalu Dicintai Sahabatmu
Oleh: Alaik S.

Tim Penyusun:
Ust. Imam Ghozali, Ustzh. Khoiro Ummatin,
Ust. M. Faishol, Ustzh. Khotimatul Husna,
Ust. Ahmad Shidqi, Ust. Didik L. Hariri,
Ust. Irfan Afandi, Ust. Ahmad Lutfi,
Ust. Syarwani, Ust. Alaik S., Ust. Bintus Sami‘,
Ust. Ahmad Shams Madyan, Lc.
Ust. Syaikhul Hadi, Ust. Ainurrahim.

Penerbit: Pustaka Pesantren

Hadits ke-5

Memenuhi Undangan Sahabat

 

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ (ص): خَمْسٌ مِنْ حَقِّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ، رَدُّ التَّحِيَّةِ وَ إِجَابَةُ الدَّعْوَةِ وَ شُهُوْدُ الْجِنَازَةِ وَ عِيَادَةُ الْمَرِيْضِ وَ تَشْمِيْتُ الْعَاطِسِ إِذَا حَمِدَ اللهَ.

Artinya:

Dari Abu Hurairah dari Rasulullah s.a.w. yang bersabda: “Hak seorang muslim atas muslim lain ada lima: membalas penghormatan, memenuhi undangan, mengiring jenazah, mengunjungi orang sakit dan mendoakan orang yang bersin kalau dia memuji Allah.” (H.R. Ahmad).

Keterangan:

Sesungguhnya termasuk kewajiban bagi setiap muslim, atau bahkan bagi setiap manusia, untuk memenuhi undangan. Sebab, dengan memenuhi undangan atau panggilan, seseorang telah menunaikan hak orang lain. Seseorang tidak mungkin mengirimkan undangan kecuali dengan pertimbangan mengharap kehadiran orang yang diundang. Jika yang di undang berhalangan untuk hadir maka hal tersebut dapat mengecewakan si pengundang.

Rasulullah s.a.w. adalah sosok yang senantiasa menghadiri setiap undangan yang datang kepada beliau dari siapa pun. Beliau tidak pernah pilih kasih dalam mendatangi undangan. Siapa pun yang mengundang – baik orang kaya maupun orang miskin – beliau berupaya untuk memenuhinya apabila memang tidak ada halangan yang berarti. Keteladanan beliau ini merupakan cermin bagi kita semua agar tidak pandang bulu dalam menjawab undangan. Sebab, kecenderungan yang terjadi di masyarakat adalah memenuhi undangan dari kalangan berada dan menguntungkan secara materi, seraya (tidak) menghiraukan undangan dari kaum papa yang kurang menarik secara bendawi.

Dalam fiqh Islam telah digariskan beberapa aturan tentang etika menerima undangan ini. Satu hal yang paling penting , undangan harus dipenuhi-apa pun bentuknya-terutama undangan pernikahan.

Pemenuhan undangan merupakan suatu kewajiban, sehingga melalaikannya akan berbuah dosa. Kecuali, jika undangan itu mengajak pada sesuatu yang dilarang oleh Islam, misalnya saja undangan minum arak, berjudi dan sejenisnya. Setiap undangan yang dibenarkan oleh Islam, atau bahkan memperkuat eksistensi Islam, harus dipenuhi. Undangan boleh tidak dipenuhi jika memang yang bersangkutan dalam keadaan uzur tertentu, sehingga dia terhalang untuk menghadiri undangan tersebut.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *