Hadits ke-28
Bersedekah Adalah Mensucikan
عَنْ أَنَسٍ قَالَ: أَتَى رَجُلٌ مِنْ تَمِيْمٍ رَسُوْلَ اللهِ (ص) فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، إِنَّيْ ذُوْ مَالٍ كَثِيْرٍ، وَ ذُوْ أَهْلٍ وَ مَالٍ وَ حَاضِرَةٍ،فَأَخْبِرْنِيْ كَيْفَ أَصْنَعُ وَ كَيْفَ أُنْفِقُ؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهُ (ص): تُخْرِجُ الزَّكَاةَ مِنْ مَالِكَ فَإِنَّهَا طُهْرَةٌ تُطَهِّرُكَ، وَ تَصِلُ أَقْرِبَاءِكَ وَ تَعْرِفُ حَقَّ الْمِسْكِيْنِ وَ الْجَارِ وَ السَّائِلِ.
Artinya:
Dari Anas r.a., ia berkata: Seorang laki-laki dari suku Tamim datang kepada Rasulullah. Ia berkata: “Ya Rasulullah, saya ini berharta banyak, mempunyai keluarga, kekayaan dan kawan-kawan yang datang bertamu. Cobalah katakan apa yang harus saya perbuat dan bagaimana caranya saya mengeluarkan nafkah.” Rasulullah s.a.w. kemudian bersabda: “Anda keluarkan zakat dari harta tersebut, karena itu merupakan pencuci yang akan membersihkan anda; anda jalin silaturahmi dengan kaum keluarga, dan; berikanlah hak si miskin, tetangga dan si peminta.” (H.R. Ahmad).
Keterangan:
Dari hadits ini kita dapat mengambil sebuah pelajaran yang sangat berharga terkait kepemilikan harta kekayaan. Bersedekah atas harta yang kita miliki telah ditegaskan Rasulullah s.a.w. sebagai pencucian atas kekayaan itu sendiri. sedekah adalah mesin yang akan membersihkan harta setiap orang dari noda-noda yang dibawa dan ditimbulkannya.
Pelajaran lain yang dapat kita ambil adalah bahwa membangun silaturahmi antar sesama muslim, baik keluarga maupun tetangga, merupakan tugas seorang muslim terkait posisinya sebagai makhluk sosial. Selanjutnya, Rasul pun memerintahkan kita untuk mengakui orang-orang miskin sebagai bagian dari saudara, juga tidak menghina orang yang meminta-minta.