Hadits ke-23
Kasih Sayang Seorang Ibu
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ أَنَّهُ قَالَ: قَدِمَ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ (ص) بِسَبْيٍ فَإِذَا امْرَأَةٌ مِنَ السَّبْيِ تَبْتَغِيْ إِذَا وَجَدَتْ صَبِيًّا فِي السَّبْيِ أَخَذَتْهُ فَأَلْصَقَتْهُ بِبَطْنِهَا وَ أَرْضَعَتْهُ فَقَالَ لَنَا رَسُوْلُ اللهِ (ص): أَتَرَوْنَ هذِهِ الْمَرْأَةَ طَارِحَةً وَلَدَهَا فِي النَّارِ قُلْنَا: لاَ وَ اللهِ وَ هِيَ تَقْدِرُ عَلَى أَنْ لاَ تَطْرَحَهُ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ (ص): لَلَّهُ أَرْحَمُ بِعِبَادِهِ مِنْ هذِهِ بِوَلَدِهَا.
Artinya:
Diriwayatkan ‘Umar bin Khaththab, dia berkata, Rasul pernah memperoleh beberapa orang tawanan perang; tiba-tiba ada seorang perempuan dari mereka mencari bayinya. Ketika menemukan bayinya dalam kelompok tawanan itu, dia mengambilnya, membuainya, lalu menyusuinya. Rasul bertanya kepada kami: “Menurut kalian: apakah perempuan ini tega melemparkan anaknya ke dalam api?” Kami menjawab: “Demi Allah, dia pasti tidak akan tega melemparkan anaknya ke dalam api selama dia bisa menghindarkannya.” Lalu Rasulullah bersabda: “Sungguh, kasih sayang Allah terhadap setiap hamba-Nya melebihi kasih sayang seorang perempuan ini kepada anaknya.” (H.R. al-Bukhari).
Keterangan:
Kasih sayang orang tua (terutama ibu) memiliki arti penting dalam kehidupan anak-anak. Dalam pepatah Jawa ada ungkapan: Tego ndase ora tego buntute, rela kepala tidak rela ekornya. Itulah wujud kasih sayang orang tua pada anaknya. Tak bisa dipungkiri, terkadang terlontar kata-kata kasar orang tua untuk rela melepas kepergian anaknya lantaran berbeda pendapat antara keduanya, namun di dalam hati orang tua tetap tidak rela melepas kepergian sang anak, apalagi sampai menjerumuskan anak ke dalam bara api. Meski ada pula orang tua yang tega membiarkan anaknya menjalani hidup sengsara, bahkan rela membunuhnya. Ini fakta yang harus direspons orang tua dalam rangka menumbuhkan kasih sayang kepada anak.