Hadits ke-20
Ancaman Bagi Harta Yang Tidak Dizakati
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ (ص): مَنْ آتَاهُ اللهُ مَالاً فَلَمْ يُؤَدِّ زَكَاتَهُ سُئِلَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شُجَاعًا أَقْرَعَ، لَهُ زَبِيْبَتَانِ، يُطَوَّقُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ثُمَّ يَأْخُذُ بِلِهْزِمَتَيْهِ – يَعْنِيْ شِدْقَيْهِ – ثُمَّ يَقُوْلُ: أَنَا مَالُكَ، أَنَا كَنْزُكَ.
Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barang siapa yang diberi Allah harta tetapi tidak mengeluarkan zakatnya, harta itu akan dirupakan pada hari kiamat sebagai seekor ular jantan yang amat berbisa, dengan kedua matanya yang dilindungi warna hitam kelam. Lalu, ular itu dikalungkan ke lehernya. Ular itu akan memegang rahangnya dan mengatakan kepadanya: “Saya ini adalah simpananmu, harta kekayaanmu!” (H.R. al-Bukhari).
Keterangan:
Kandungan hadits ini memaksa kita agar memfungsikan dan memberikan zakat dari kekayaan yang kita miliki. Berpaling dari perintah ini, akan berakibat fatal, yakni ditimpakannya siksa berupa seekor ular jantan yang amat berbisa, dengan kedua mata yang dilindungi warna hitam kelam. Lalu, ular itu dikalungkan ke leher dan mengatakan kepada si pemilik harta: “Saya ini adalah simpananmu, harta kekayaanmu!” Na‘udzubillah min dzalik.
Harta merupakan anugerah yang harus diatur secara sempurna. Kesempurnaan tersebut meliputi kewajiban zakat yang ada di dalamnya. Kesadaran setiap individu untuk menjaga dan mengatur harta kekayaan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan Allah, dapat menghindarkan mereka dari siksa-Nya yang amat pedih.