013 Menanamkan Rasa Amanah- Mengintip Nabi Mendidik Buah Hati

40 HADITS SHAHIH
Mengintip Nabi Mendidik Buah Hati

Oleh: Alaik S.

Tim Penyusun:
Ust. Imam Ghozali, Ustzh. Khoiro Ummatin,
Ust. M. Faishol, Ustzh. Khotimatul Husna,
Ust. Ahmad Shidqi, Ust. Didik L. Hariri,
Ust. Irfan Afandi, Ust. Ahmad Lutfi,
Ust. Syarwani, Ust. Alaik S., Ust. Bintus Sami‘,
Ust. Ahmad Shams Madyan, Lc.
Ust. Syaikhul Hadi, Ust. Ainurrahim.

Penerbit: Pustaka Pesantren

Hadits ke-13

Menanamkan Rasa Amanah

 

عَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ (ص): لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرْفَعُ لَهُ بِقَدْرِ غَدْرِهِ أَلاَ وَ لاَ غَادِرَ أَعْظَمُ غَدْرًا مِنْ أَمِيْرِ عَامَّةٍ.

Artinya:

Diriwayatkan dari Abu Sa‘id, ia berkata, Rasulullah pernah bersabda: “Masing-masing pengkhianat akan membawa bendera pada Hari Kiamat yang ketinggiannya menurut kadar pengkhianatannya. Ketahuilah! Tidak ada pengkhianat yang paling besar dosanya melebihi pemimpin yang berkhianat.” (H.R. Muslim).

 

Keterangan:

Kepercayaan dan kejujuran adalah sikap-sikap yang perlu ditanamkan di hati anak-anak kita sejak awal dan harus dipantau pengamalannya setiap waktu dan kesempatan. Dengan mentradisikan sikap bisa dipercaya dan jujur di setiap urusan di lingkungan keluarga, lambat laun seorang anak akan membawa kebiasaan-kebiasaan baik itu pada sistem sosial baru di mana anak-anak kita akan berinteraksi. Pola pendidikan tentang kebaikan yang dilakukan orang tua dampaknya sungguh luar biasa pada anak-anak kita. Sebaliknya, tradisi berbohong, curang, dan tidak jujur di setiap urusan (apalagi di dalam keluarga) akan dengan mudah berkembang dalam diri anak-anak kita.

Sanggahan (Disclaimer): Artikel ini telah kami muat dengan izin dari penerbit. Terima kasih.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *