Hadits ke-7
Berkah Harta dari Jerih Payah Sendiri
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ (ص): مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُّ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ، وَ إِنَّ نَبِيَّ للهِ دَاوُدَ (ع) كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ.
Artinya:
Rasulullah s.a.w. bersabda: “Seseorang tidak akan memakan sesuatu pun kecuali ia akan lebih sempurna memakan makanan dari hasil karya tangannya. Sesungguhnya nabi utusan Allah, Daud a.s., memakan dari hasil jerih payah dirinya.” (H.R. Bukhari).
Keterangan:
Optimalisasi kerja masing-masing individu merupakan asas dasar kemuliaan yang ditegaskan oleh Rasulullah s.a.w. Setiap orang dijanjikan mencapai kesempurnaan dalam dirinya, jika dalam mengonsumsi sesuatu selalu dari hasil jerih payah kerja yang dijalaninya. Perumpamaan yang dikemukakan Rasulullah dalam hadits ini adalah Nabi Daud a.s., dengan menegaskan bahwa dalam memenuhi kebutuhan pokoknya, ia (Nabi Daud) selalu menata dan mempergunakan hasil jerih payah kerjanya. Fakta ini semakin mempertegas bahwa kegigihan seseorang dalam bekerja dan pengaturan atas semua pendapatan yang dihasilkannya, merupakan kesempurnaan yang dijanjikan oleh Rasulullah s.a.w.