0-2 40 Hadits Shahih – Agar Kamu Selalu Dicintai Sahabatmu

40 HADITS SHAHIH
Agar Kamu Selalu Dicintai Sahabatmu
Oleh: Alaik S.

Tim Penyusun:
Ust. Imam Ghozali, Ustzh. Khoiro Ummatin,
Ust. M. Faishol, Ustzh. Khotimatul Husna,
Ust. Ahmad Shidqi, Ust. Didik L. Hariri,
Ust. Irfan Afandi, Ust. Ahmad Lutfi,
Ust. Syarwani, Ust. Alaik S., Ust. Bintus Sami‘,
Ust. Ahmad Shams Madyan, Lc.
Ust. Syaikhul Hadi, Ust. Ainurrahim.

Penerbit: Pustaka Pesantren

40 HADITS SHAHIH

Agar Kamu Selalu Dicintai Sahabatmu.

 

Alkisah, datanglah seorang sahabat ke kediaman Rasulullah s.a.w. Dengan tergopoh-gopoh segera beliau menyambutnya dengan tangan terbuka dan senyum lebar. Dengan penuh hormat dan takzim beliau mempersilakan sang tamu duduk. Karena rumah beliau sangat sederhana dan tidak ada kursi sebagai tempat duduk, beliau mempersilakannya duduk beralaskan tikar. Walaupun berposisi sebagai pemimpin di kota Madinah pada waktu itu, beliau menempatkan tamu tidak lebih rendah ketimbang posisi beliau. Beliau duduk sejajar dengan sang tamu. Sebagai wujud pengagungan kepada tamu, beliau meminta Bilal untuk mempersiapkan makan dan minum sang tamu. Setelah hidangan siap, beliau sendiri mengambilnya dan menyuguhkan dengan tangannya sendiri. Semua itu dikerjakan dengan penuh takzim.

Inilah bentuk penghormatan Rasulullah s.a.w. kepada setiap sahabat yang berkunjung ke rumah beliau. Tanpa sungkan lagi, beliau menjamu dan melayani mereka dengan tangannya sendiri, siapa pun tamu itu. Bahkan kalau pun tamu itu adalah budak belian beliau tidak risih (uncomfortable) berjabat tangan dan merangkulnya, sekaligus bercengkerama dengannya. Beliau tidak membeda-bedakan sahabat yang berkunjung ke rumahnya. Karena sahabat baginya adalah aset berharga yang harus terus dijaga. Islam pun memberikan tuntunan kepada kita ihwal bagaimana berinteraksi yang sebenar-benarnya dengan sahabat, salah satunya dengan mencurahkan penghormatan setinggi-tingginya. Di samping itu, dalam persahabatan tidak dikenal kasta. Seluruh orang berposisi sama, antara orang miskin dan orang kaya, orang berkedudukan dan orang rendahan, laki-laki dan perempuan. Seluruhnya sejajar di mata beliau. Hal itu dikarenakan beliau pernah mendapatkan teguran langsung dari Allah, ketika datang kepadanya seorang tamu bernama Ibnu Ummi Maktum yang tunanetra. Pada waktu itu, beliau sedang menemui beberapa tamu pembesar Quraisy. Tentu saja kedatangan tamu yang buta ini mengusik kenyamanan obrolan beliau, sehingga beliau tidak mengindahkannya. Seketika itu pula turun wahyu dari Allah yang berisi teguran dan peringatan keras agar beliau tidak membeda-bedakan orang dari status sosial dan kondisi fisiknya. Sebab mereka semua adalah hamba Allah. Persahabatan dengan setiap kalangan sangat dianjurkan selama dilandasi niat tulus memburu ridha Allah.

Buku 40 hadis tentang persahabatan ini merupakan rekaman sabda dan tindak-tanduk baginda Rasulullah s.a.w. tentang persahabatan. Dalam buku ini ditampilkan sejumlah petunjuk praktis bagaimana merajut (knit) persahabatan serta tata cara mempertahankan rajutan tersebut agar tidak tercabik-cabik. Selain itu, dijelaskan pula strategi memilih sahabat yang mengajak pada kebaikan dan menghindari sahabat yang bakal menjerumuskan pada kesesatan. Dalam buku ini juga dijelajahi sejumlah keutamaan bersilaturahmi dengan sahabat sehingga setiap langkah persahabatan kita berbuah pahala dan kebaikan. Persahabatan, atau lebih jauh pada persaudaraan, bukanlah aktivitas yang melulu duniawi, tetapi juga mengandung dimensi ukhrawi yang sangat tinggi nilainya.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *