Pengantar Redaksi
Syaikh Muhyiddin Abu Zakaria Yahya an-Nawawi, atau yang lebih dikenal dengan Imam Nawawi, dalam pengantar bukunya tentang 40 hadits (al-Arba‘in an-Nawawiyah) memberi penjelasan yang cukup argumentatif tentang alasan mengapa dirinya menyusun buku itu.
Sebelum dia menyusun buku itu, telah ada sekian buku lain yang juga mengupayakan hal serupa. Dalam hal ini, Imam Nawawi menyebutkan beberapa nama ulama, antara lain: Abdullah bin Mubarak, Muhammad bin Aslam ath-Thusi, Hasan bin Sufyan an-Nasa’i, Abu Bakar asy-Syuri, Abu Bakar Muhammad bin Ibrahim al-Isfahani, Ad-Daruquthni al-Hakim, Abu Na‘im, Abu Abdur-Rahman as-Sulami, Abu Sa‘id al-Malini, Abu Utsman ash-Shabuni, Abdullah bin Muhammad al-Ansari, Abu Bakar al-Baihaqi, dan beberapa ulama lain yang tidak sempat disebutkannya.
Selain itu, Imam Nawawi juga mencatat beberapa hadits yang berkaitan erat dengan fadhilah (keutamaan) 40 hadits, seperti hadits-hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Ali bin Abi Thalib, Ibnu Abbas, Anas bin Malik, Abu Hurairah, Abu Sa‘id al-Khudri, dan beberapa sahabat lainnya. Di antaranya adalah hadits yang berbunyi:
مَنْ حَفِظَ عَلَى أُمَّتِيْ أَرْبَعِيْنَ حَدِيْثًا مِنْ أَمْرِ دِيْنِهِ بَعَثَهُ اللهُ فَقِيْهًا، وَ كُنْتُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَافِعًا وَ شَهِيْدًا (رواه البيهقي)
“Siapa menghafal untuk memberi pelajaran kepada umatku empat puluh hadits yang terkait dengan urusan agamanya maka Allah akan membangkitkannya pada Hari Kiamat dalam golongan ahli-ahli fiqh. Dan pada Hari Kiamat, aku (Nabi s.a.w.) akan menjadi penolong dan saksinya.” (H.R. al-Baihaqi).
Sampai sejauh ini, kumpulan hadits-hadits arba‘in itu mencakup beberapa tema dari sendi-sendi kehidupan beragama, seperti: ushuluddin (tauhid), bidang furu‘ (cabang-cabang dalam kehidupan beragama), jihad, zuhud (meninggalkan kepentingan dunia), adab (budi pekerti) dan khotbah nabi. Sejauh ini, penerbit Pustaka Pesantren belum menemukan kumpulan hadits arba‘in yang dapat pula dijadikan pedoman dalam mengatasi tantangan-tantangan dunia modern sekarang.
Atas dasar itu, penerbit Pustaka Pesantren mengambil inisiatif mengumpulkan para penulis yang berasal dari pesantren untuk masuk dalam tim penyusunan buku ini. Tujuan dari penerbitan buku seri 40 hadits shahih yang terdiri dari berbagai macam tema tersebut disesuaikan dengan konteks zaman (muqtadha al-hal). Selain itu, buku ini juga diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi siapa saja dalam mencari, menemukan, dan mempelajari aspek-aspek maupun problematika kehidupan dewasa ini.
Dalam buku ini, kami berusaha mamaparkan hadits-hadits shahih sesuai dengan masing-masing tema. Akan tetapi karena keterbatasan kami, tidak menutup kemungkinan hadits-hadits yang lebih rendah derajatnya juga kami suguhkan, khususnya ketika kami tidak menemukan hadits shahih dalam masalah terkait. Oleh karena itu, pada setiap hadits kami sertakan pula perawi sumber yang menjadi rujukan. Dengan harapan, alim-ulama dan para cendekia yang hendak meneliti lebih lanjut hadits tersebut dapat melakukan kroscek dengan kitab sumbernya.
Demi mempermudah siapa saja, buku ini disusun dengan cara yang dianggap praktis dan sistematis. Buku ini juga dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan singkat yang relatif memadai, mudah-mudahan buku yang ada di tangan anda ini dapat menjadi obat hati (tombo ati), bacaan sederhana dan praktis, serta oase bagi jiwa-jiwa yang dahaga akan kedamaian dan ketenangan hati.
Kepada para anggota tim penulis buku ini, penerbit mengucapkan terima kasih mendalam, jazakumullah khair-al-jaza’. Kritik dan saran dari pembaca tentu sangat dinanti dan diharapkan demi perbaikan buku ini di waktu-waktu mendatang. Wallah-ul-muwafiq ila aqwam-ith-thariq.
Penerbit Pustaka Pesantren.