Bab VI – Terjemah Maulid Barzanji

مَوْلِدُ الْبَرْزَنْجِيِّ
Terjemah Maulid al-Barzanji
Sebuah untaian mutiara yang mengenalkan kita lebih dekat kepada Baginda Nabi Muḥammad s.a.w.

Penerjemah: Abu Ahmad Najieh
Diterbitkan oleh: MUTIARA ILMU

Rangkaian Pos: Terjemah Maulid al-Barzanji | Abu Ahmad Najieh

BAB VI

 

عَطِّرِ اللّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْمَ بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاة ٍوَ تَسْلِيْمٍ

اللّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَيْهِ

Artinya:

Semoga Allah mengharumkan dan mewangikan kuburnya (Nabi) yang mulia, dengan keharuman wangi-wangian salawat dan salam sejahtera.

Ya Allah, berilah salawat dan salam serta berkah atas Nabi s.a.w.

 

وَ ظَهَرَ عِنْدَ وِلَادَتِهِ خَوَارِقُ وَ غَرَائِبُ غَيْبِيَّةٌ

Artinya:

  1. Pada waktu kelahiran Nabi s.a.w., terjadilah berbagai hal yang luar biasa, dan keanehan-keanehan yang bersifat ghaib.

إِرْهَاصًا لِنُبُوَّتِهِ وَ إِعْلَامًا بِأَنَّهُ مُخْتَارُ اللهِ تَعَالَى وَ مُجْتَبَاهُ

Artinya:

  1. Sebagai pertanda ketetapan kenabiannya, dan pemberitahuan bahwa beliau adalah sebagai Nabi pilihan Allah ta‘ālā.

فَزِيْدَتِ السَّمَاءِ حِفْظًا وَ رُدَّ عَنْهَا الْمَرَدَةُ وَ ذَوُوا النُّفُوْسِ الشَّيْطَانِيَّةِ

Artinya:

  1. Maka pada waktu itu, langit ditingkatkannya penjagaannya dan semua pendurhaka dan pengacau dari makhluk-makhluk halus bangsa jinn dan syaithan, diusir dari langit.

وَ رَجَمَتْ نُجُوْمُ النِّيْرَاتِ كُلِّ رَجِيْمٍ فِيْ حَالِ مَرْقَاهُ

Artinya:

  1. Bintang-bintang berapi menghantam syaithan-syaithan yang memaksakan diri hendak naik ke atas.

وَ تَدَلَّتْ إِلَيْهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ الْأَنْجُمُ الزُّهْرِيَّةُ

Artinya:

  1. Bintang-bintang Zuhrah merendah ikut menghormati beliau s.a.w.

وَاسْتَنَارَتْ بِنُوْرِهَا وِهَادُ الْحَرَمِ وَ رَبَاهُ

Artinya:

  1. Dan memancarkan sinarnya yang terang cemerlang sampai ke dataran rendah bumi haram dan dataran tingginya.

وَ خَرَجَ مَعَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ نُوْرٌ أَضَاءَتْ لَهُ قُصُوْرُ الشَّامِ الْقَيْصَرِيَّةِ

Artinya:

  1. Dan bersamaan dengan itu keluarlah cahaya yang menerangi gedung-gedung bertingkat di negeri Syām.

فَرَآهَا مَنْ بِبِطَاحِ مَكَّةَ دَارُهُ وَ مَغْنَاهُ

Artinya:

  1. Sehingga seluruh penduduk kota Makkah dapat menyaksikannya.

وَانْصَدَعَ الْإِيْوَانُ بِالْمَدَائِنِ الْكِسْرَوِيَّةِ

Artinya:

  1. Seluruh pendapat istana di kerajaan Kisra luluh lantak berserakan.

الَّذِيْ رَفَعَ أَنُوْشَرْوَانَ سَمْكَهُ وَ سَوَّاهُ

Artinya:

  1. Yang telah dibangun dan ditinggikan oleh Anūsyarwān.

وَ سَقَطَ أَرْبَعَ عَشْرَةَ مِنْ شُرَفَاتِهِ الْعُلْوِيَّةِ

Artinya:

  1. Empat belas menara tinggi yang menjulang ke angkasa runtuh berantakan.

وَ كُسِرَ مُلْكُ كِسْرَى لِهَوْلِ مَا أَصَابَهُ وَ عُرَاهُ

Artinya:

  1. Hancur luluhlah kemaharajaan Kaisar, karena tergoncang dengan kejadian besar kelahiran Nabi s.a.w.

وَ خَمِدَتِ النِّيْرَانُ الْمَعْبُوْدَةُ بِالْمَمَالِكِ الْفَارِسِيَّةِ

Artinya:

  1. Semua api pemujaan di seluruh tanah jajahan Persi padam seketika.

لِطُلُوْعِ بَدْرِهِ الْمُنِيْرِ وَ إِشْرَاقِ مُحَيَّاهُ

Artinya:

  1. Karena terbitnya purnama Muḥammad s.a.w. yang bersinar terang.

وَ غَاضَتْ بُحَيْرَةُ سَاوَةَ وَ كَانَتْ بَيْنَ هَمَذَانَ وَ قُمَّ مِنَ الْبِلَاد ِالْعَجَمِيَّةِ

Artinya:

  1. Danau Sāwah terletak di antara kota Hamdān dan Qumma menjadi kering.

وَ جَفَّتْ إِذْ كَفَّ وَاكِفُ مَوْجِهَا الثَّجَّاجَ يَنَابِيْعُ هَاتِيْكَ الْمِيَاهِ

Artinya:

  1. Dan mata air yang biasa mengalirkan airnya tidak lagi mengalirkan air, karena dilanda kekeringan.

وَ فَاضَ وَادِيْ سَمَاوَةَ وَ هِيَ مَفَازَةٌ فِيْ فَلَاةٍ وَ بَرِيَّةٍ

Artinya:

  1. Padahal lembah Samāwah pada padang belantara dan daratannya melimpah airnya.

لَمْ يَكُنْ بِهَا قَبْلُ مَاءٌ يَنْقَعُ لِلظَّمْآنِ اللَّهَاةَ.

Artinya:

  1. Padahal sejak dahulu kala di sana tidak terdapat air setetespunn yang dapat menghilangkan haus anak lidah orang yang sedang dahaga.

وَ كَانَ مَوْلِدُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ بِالْمَوْضِعِ الْمَعْرُوْفِ بِالْعَرَاصِ الْمَكِّيَّةِ

Artinya:

  1. Adapun tempat kelahiran Nabi s.a.w. adalah disebut tempat yang terkenal dengan nama kampung ‘Irāsh di Makkah.

وَ الْبَلَدِ الَّذِيْ لَا يُعْضَدُ شَجَرُهُ وَ لَا يُخْتَلَى خُلَاهُ

Artinya:

  1. Yaitu kota yang kayunya haram ditebang dan rumputnya haram dicabut.

وَاخْتُلِفَ فِيْ عَامِ وِلَادَتِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ فِيْ شَهْرِهَا وَ فِيْ يَوْمِهَا عَلَى أَقْوَالٍ لِلْعُلَمَاءِ مَرْوِيَّةٍ

Artinya:

  1. Mengenai tahun, bulan dan hari kelahirannya, masih belum disepakati oleh ‘Ulama’ ahli riwayat.

وَ الرَّاجِحُ أَنَّهَا قُبَيْلَ فَجْرِ يَوْمِ الْإِثْنَيْنِ ثَانِيَ عَشَرَ شَهْرِ رَبِيْعُ الْأَوَّلِ مِنْ عَامِ الْفِيْلِ الَّذِيْ صَدَّهُ اللهُ تَعَالَى عَنِ الْحَرَمِ وَ حَمَاهُ.

Artinya:

  1. Tetapi, menurut qaul (pendapat) yang paling kuat adalah: Sebelum Shubuḥ pada hari Senin, tanggal 12 Rabī‘-ul-Awwal, tahun Gajah, yang pada tahun itu Allah menghalau pasukan gajah Raja Abrahah yang hendak menghancurkan Ka‘bah, dari tanah Makkah.

Unduh Rujukan:

  • [download id="40000"]
  • [download id="40003"]
  • [download id="18223"]
  • [download id="18235"]
  • [download id="39330"]

1 Komentar

  1. Rofiq berkata:

    Alhamdulillah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *