Doa adalah kekuatan hamba untuk merencanakan hal-hal besar atas idzin Allah. Bahkan karena kekuatan doa, taqdīr pun dapat berubah. Maka, tak berlebihan jika doa bagi orang mu’min dianggap juga sebagai senjata ampuh (silāḥ), karena dapat menghalau akibat buruk. Doa adalah segalanya karena dalam kalimat-kalimatnya kita menyandarkan diri secara penuh pada kuasa dan kehendak Allah.
Oleh karena pentingnya fungsi dan manfaat doa bagi kita, maka sekecil apa pun harapan dan permintaan, lantunkanlah dengan doa. Sebab, pada saat doa itu terucapkan, tertanam dalam sanubari kita tekad bulat untuk melangkahkan kaki mewujudkan apa yang kita minta, dan Allah selalu dekat terhadap hamba-Nya. Jika hamba-Nya meminta, Dia akan mengabulkannya.
Adapun, dalam berdoa sebaiknya kita menggunakan kalimat yang di dalamnya mencakup banyak kebutuhan. Berikut ini doa dan dzikir khusus yang berkaitan dengan rezeki:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.
“Ya Tuhan kami, berikanlah kebaikan kepada kami di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka.”
اللهُمَّ اغْفِرْ لِيْ، وَ ارْحَمْنِيْ، وَ اهْدِنِيْ، وَ عَافِنِيْ، وَ ارْزُقْنِيْ.
“Ya Allah, berikanlah kepadaku ampunan, rahmat, petunjuk, kesehatan, dan rezeki.”
اللهُمَّ أَصْلِحْ لِيْ دِيْنِي الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِيْ، وَ أَصْلِحْ لِيْ دُنْيَايَ الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشِيْ، وَ أَصْلِحْ لِيْ آخِرَتِي الَّتِيْ فِيْهَا مَعَادِيْ، وَ اجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِيْ فِيْ كُلِّ خَيْرٍ، وَ اجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِيْ مِنْ كُلِّ شَرٍّ.
“Ya Allah, perbaguslah untukku agamaku yang menjadi pegangan perkaraku, perbaguslah untukku duniaku yang di dalamnya ada kehidupanku, serta perbaguslah akhiratku yang di dalamnya ada tempat kembaliku. Jadikanlah hidup ini sebagai tambahan bagiku dalam segala kebaikan, dan jadikanlah kematian sebagai istirahat untukku dari segala keburukan.”
اللهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ، وَ تَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ، وَ فُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ، وَ جَمِيْعِ سَخَطِكَ.
“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon perlindungan kepada-Mu dari lenyapnya keni‘matan-Mu, bergantinya kesehatan yang ada dalam diriku, dari tibanya siksa-Mu secara mendadak, dan dari segala macam kemurkaan-Mu.”
اللهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ النَّارِ، وَ عَذَابِ النَّارِ، وَ مِنْ شَرِّ الْغِنَى وَ الْفَقْرِ.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari fitnah neraka dan siksa neraka, serta dari buruknya kekayaan dan kefakiran.”
اللهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُوْعِ، فَإِنَّهُ بِئْسَ الضَّجِيْعُ، وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخِيَانَةِ فَإِنَّهَا بِئْسَتِ الْبِطَانَةُ.
“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon perlindungan kepada-Mu dari kelaparan sebab sesungguhnya lapar adalah teman tidur yang paling buruk. Aku juga mohon perlindungan kepada-Mu dari berkhianat karena sesungguhnya khianat itu adalah sifat yang menjadi ciri seseorang yang paling buruk.”
اللهُمَّ اكْفِنِيْ بِححَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَ أَغْنِنِيْ بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ.
“Ya Allah, cukupkanlah aku dengan mendapatkan apa-apa yang halal dari-Mu untuk tidak sampai melanggar apa-apa yang diharamkan oleh-Mu, dan kayakanlah diriku dengan mendapatkan keutamaan dari-Mu hingga tidak memerlukan lagi yang selain dari-Mu.”
اللهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَ رِزْقًا طَيِّبًا وَ عَمَلًا مُتَقَبَّلًا.
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat dan rezeki yang baik.”
اللهُمَّ قَنِّعْنِيْ بِمَا رَزَقْتَنِيْ وَ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ وَ اخْلُفْ عَلَيَّ كُلِّ غَائِبَةٍ لِيْ بِخَيْرٍ.
“Ya Allah, anugerahkan padaku sifat qana‘ah terhadap rezeki yang Engkau berikan, berilah aku keberkahan dengan rezeki itu dan berikan aku ganti setiap yang hilang dariku dengan yang lebih baik.”
اللهُمَّ فَارِجَ الْهَمِّ وَ كَاشِفَ الْغَمِّ وَ مُجِيْبَ دَعْوَةِ الْمُضْطَرِّيْنَ رَحْمَانَ الدُّنْيَا وَ الْآخِرَةِ أَنْتَ رِحْمَانِيْ فَارْحَمْنِيْ رَحْمَةً تُغْنِيْنِيْ بِهَا عَنْ مَنْ سِوَاكَ.
“Ya Allah, Dzāt yang menghilangkan kesedihan dan melenyapkan gundah-gulana, yang mengabulkan doa orang-orang yang dipaksa, yang Maha Pengasih di dunia dan akhirat, yang mengasihiku maka kasihilah aku dengan rahmat dan kasih yang dengannya aku merasa tak lagi butuh pada selain-Mu.”
اللهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَ رَبُّ الْأَرْضِيْنَ وَ رَبَّنَا وَ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ فَالِقَ الْحَبِّ وَ النَّوَى، مُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَ الْأِنْجِيْلِ وَ الْقُرْآنِ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ ذِيْ شَرٍّ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ أَنْتَ الْأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ وَ أَنْتَ الْآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ وَ أَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ وَ أَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ اقْضِ عَنِّي الْدَّيْنَ وَ أَغَنِنِيْ مِنَ الْفَقْرِ.
“Ya Allah, yang memelihara tujuh langit, yang memelihara bumi, yang memelihara kami, yang memelihara segala sesuatu yang menumbuhkan biji dan benih, yang menurunkan Taurāt, Injīl dan al-Qur’ān, aku memohon pada-Mu dari bahaya setiap makhluk yang membahayakan karena Engkaulah yang menguasai otaknya. Engkau Maha Awwal maka tak ada sesuatu pun sebelum-Mu, Engkau Maha Ākhir maka tak ada sesuatu pun setelah-Mu, Engkau Maha Lahir (Zhāhir) maka tak ada sesuatu pun yang di atas-Mu, Engkau Maha Bāthin maka tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari-Mu, lunasilah utang kami dan hindarkanlah kami dari kefakiran.”
اللهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كُلُّهُ، اللهُمَّ لَا قَابِضَ لِمَا بَسَطْتَ، وَ لَا بَاسِطَ لِمَا قَبَضْتَ، وَ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَ لَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَ لَا هَادِيَ لِمَا أَضْلَلْتَ، وَ لَا مُضِلَّ لِمَا هَدَيْتَ، وَ لَا مُقَرِّبَ لِمَا بَاعَدْتَ، وَ لَا مُبَعِّدَ لِمَا قَرَّبْتَ، اللهُمَّ ايْسُطْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِكَ وَ مِنْ رَحْمَتِكَ وَ مِنْ رِزْقِكَ، اللهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ النَّعِيْمَ الْمُقِيْمَ الَّذِيْ لَا يُحَوَّلُ وَ لَا يَزُوْلُ، اللهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ النَّعِيْمَ يَوْمَ الْعَيْلَةِ، وَ الْأَمْنَ يَوْمَ الْخَوْفِ، اللهُمَّ عَائِذٌ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا أَعْطَيْتَنَا وَ مِنْ شَرِّ مَا مَنَعْتَنَا، اللهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْإِيْمَانَ وَ زَيِّنْهُ فِيْ قُلُوْبِنَا، وَ كَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَ الْفُسُوْقَ وَ الْعِصْيَانَ، وَ اجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِيْنَ، اللهُمَّ تَوَفَّنَا مُسْلِمِيْنَ وَ أَحْيِنَا مُسْلِمِيْنَ وَ أَلْحِقْنَا بِالصَّالِحِيْنَ غَيْرَ خَزَايَا وَ لَا مَفْتُوْنِيْنَ، اللهُمَّ قَاتِلِ الْكَفَرَةَ الَّذِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ، وَ اجْعَلْ عَلَيْهِمْ رِجْزَكَ وَ عَذَابَكَ، اللهُمَّ قَاتِلْ كَفَرَةَ أَهْلِ الْكِتَابِ إِلهَ الْحَقِّ.
“Ya Allah, segala puji bagi-Mu. Ya Allah tidak ada yang bisa memungut apa yang Engkau hamparkan, tidak ada yang bisa menghamparkan apa yang Engkau pungut. Tidak ada yang bisa memberi petunjuk kepada orang yang Engkau sesatkan dan tidak ada yang bisa memberi kesesatan kepada orang yang Engkau beri petunjuk. Tidak ada yang bisa memberi apa yang Engkau tahan dan yang bisa menahan apa yang Engkau berikan. Tidak ada yang bisa mendekatkan apa yang Engkau jauhkan dan tidak ada yang bisa menjauhkan apa yang Engkau dekatkan. Ya Allah, hamparkanlah kepada kami dari berkah-Mu, rahmat-Mu, kurnia-Mu dan rezeki-Mu, Ya Allah, sesungguhnya kami memohon keni‘matan yang kekal kepada-Mu, yang tidak berubah dan habis. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pertolongan kepada-Mu saat lemah dan keamanan pada saat ketakutan. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang Engkau berikan kepada kami dan kejahatan yang Engkau tahan dari kami. Ya Allah, buatlah kami mencintai iman dan buatlah iman itu bagus dalam hati kami. Buatlah kami membenci kekufuran, kefasikan dan kedurhakaan. Jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mengikuti jalan kebenaran. Ya Allah, matikanlah kami dalam keadaan berserah diri dan hidupkanlah kami dalam keadaan berserah diri. Himpunlah kami bersama orang-orang shalih tanpa ada kehinaan dan bukan dalam keadaan mendapat cobaan. Ya Allah, musuhilah orang-orang kafir yang mendustakan rasul-rasulMu dan menghalangi manusia dari jalan-Mu. Berikanlah siksaan dan ‘adzab-Mu terhadap mereka. Ya Allah, musuhilah orang-orang kafir yang telah diberi al-Kitab, Engkaulah Ilah yang benar.”
اللهُمَّ اجْعَلْ أَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيَّ عِنْدَ كِبَرِ سَنِّيْ وَ انْقِطَاعُ عُمْرِيْ.
“Ya Allah, berikanlah keluasan rezeki padaku di saat usia tuaku dan menjelang umurku berakhir.”
اللهُمَّ اهْدِنِيْ مِنْ عِنْدِكَ وَ أَفْضِ عَلَيَّ مِنْ رِزْقِكَ وَ انْشُرْ عَلَيَّ مِنْ رَحْمَتِكَ.
“Ya Allah, berikanlah hidayah padaku untuk menggapai apa yang ada di sisi-Mu, limpahkan kepadaku sebagian dari rezeki-Mu dan tebarlah rahmat-Mu kepadaku.”
اللهُمَّ ارْزُقْنَا مِنْ فَضْلِكَ وَ لَا تُحَرِّمْنَا رِزْقَكَ وَ بَارِكَ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَ اجْعَلْ غِنَانَا فِيْ أَنْفُسِنَا وَ اجْعَلْ رَغْبَتَنَا فِيْمَا عِنْدَكَ.
“Ya Allah, berikanlah rezeki kepada kami dengan kemuliaan-Mu maka janganlah Engkau halangi kami untuk mendapatkan rezeki-Mu, berikanlah keberkahan kepada kami atas rezeki yang Engkau anugerahkan dan jadikanlah kekayaan itu sifat dalam diri kami (kaya hati) maka jadikanlah kecintaan kami hanya untuk hal yang (Engkau ridhai) di sisi-Mu.”
اللهُمَّ لَا تُكَلِّفَنِّيْ طَلَبَ مَا لَمْ تُقَدِّرْهُ لِيْ، وَ مَا قَدَّرْتَ لِيْ مِنْ رِزْقٍ فَائْتِنِيْ بِهِ فِيْ يُسْرٍ مِنْكَ وَ عَافِيَةٍ، وَ أَصْلِحْنِيْ بِمَا أَصْلَحْتَ بِهِ الصَّالِحِيْنَ، فَإِنَّمَا أَصْلَحَ الصَّالِحُوْنَ أَنْتَ.
“Ya Allah, janganlah Engkau bebankan padaku untuk mencari sesuatu yang tidak Engkau taqdirkan untukku, dan yang telah Engkau taqdirkan untukku berupa rezeki maka berikanlah ia padaku dengan mudah dan terbuka, dan berikanlah kebaikan untukku sebagaimana Engkau memberi kebaikan kepada orang-orang shāliḥ, karena hanya Engkaulah yang memberi kebaikan pada orang-orang shāliḥ.”
لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ، وَ رَبُّ الْأَرْضِ، وَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ.
“Tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Agung lagi Penyantun. Tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Menguasai ‘Arasy yang agung. Tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Menguasai langit dan bumi dan Menguasai ‘Arasy yang mulia.”
Dalam sebuah hadits dari sahabat Jarīr, Nabi s.a.w., pernah bersabda:
مَنْ قَرَأَ: قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ حِيْنَ يَدْخُلُ مَنْزِلَهُ نَفَتِ الْفَقْرُ عَنْ أَهْلِ ذلِكَ الْمَنْزِلِ وَ الْجِيْرَانِ.
“Siapa yang membaca: “Qul huwallāhu aḥad” ketika masuk rumah maka keluarga itu dan tetangganya akan dijauhkan dari kefakiran.” (HR. al-Ḥākim).
Dalam hadits lain dari Ibnu Mas‘ūd, Nabi s.a.w., juga bersabda:
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْوَاقِعَةِ فِيْ كُلِّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا.
“Siapa yang membaca surah al-Wāqi‘ah setiap malam maka kesempitan rezeki tidak akan menimpanya, selamanya.” (HR. at-Tirmidzī).
Allah s.w.t. berfirman:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا. يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًا. وَ يُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَ بَنِيْنَ وَ يَجْعَلْ لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَ يَجْعَلْ لَّكُمْ أَنْهَارًا. مَّا لَكُمْ لَا تَرْجُوْنَ للهِ وَقَارًا. وَ قَدْ خَلَقَكُمْ أَطْوَارًا.
“Maka aku berkata (kepada mereka): “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.” Mengapa kamu tidak takut akan kebesaran Allah? Dan sungguh, Dia telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan (kejadian).” (QS. Nūḥ [71]: 10-14).