2-15 Al-Hikam Rampai Hikmah Syekh Ibn ‘Atha’illah, Disertai Ulasan oleh: Syekh Fadlalla Haeri

Al-Hikam
Rampai Hikmah Syekh Ibn ‘Atha’illah

Disertai Ulasan oleh:
SYEKH FADLALLA HAERI
(Judul Asli: Al-Hikam of Syekh Ibn ‘Atha’illah
With Explaination by Syekh Fadhalla Haeri)

Penerjemah: Lisma Dyawati Fuaida
Penerbit: PT SERAMBI ILMU SEMESTA

Diketik oleh: Fatimah Karimah

Rangkaian Pos: BAGIAN 2 Agar Hati Tak Teralingi

HIKMAH KE-15

 

15. مِمَّا يَدُلُّكَ عَلى وُجُوْدِ قَهْرِهِ سُبْحَانَهُ أَنْ حَجَبَكَ عَنْهُ بِمَا لَيْسَ بِمَوْجُوْدٍ مَعَهُ.

What points to the existence of His overwhelming power [Omnipotence], is by veiling you from Himself by that which cannot exist alongside Him [i.e. yourself].

Di antara bukti yang memperlihatkan kepadamu adanya kekuasaan Allah adalah bahwa Dia mengalingimu dari melihat-Nya dengan tabir yang tiada wujudnya di sisi-Nya.

 

Explanation by Syekh Fadhlalla Haeri:

Anything other than Allah is a passing illusion and a veil of flickering images. Everything in the universe emanates from Him, is sustained by Him and returns to Him. The sensory worlds are, however, a temporary mercy and the starting point from which to transcend. In truth there is none other than Him and everything else is a reflection or a creation which indicates His Unique Effulgence (radiant splendor). It is said that he who recognizes that creations have no independent power to act has won and whoever sees them as non-existent has arrived.

 

Ulasan oleh Syaikh Fadhlallāh Haeri:

Sesuatu selain Allah adalah ilusi yang berlalu, tabir, serta gambar yang kerlap-kerlip. Segala sesuatu di dunia ini berasal dari-Nya, dipelihara oleh-Nya, dan akan kembali pada-Nya. Bagaimanapun alam panca indera adalah rahmat yang bersifat temporer dan titik awal untuk mendaki menuju Allah. Sesungguhnya tak ada sesuatu pun selain-Nya. Dan, segala sesuatu selainnya adalah sebuah bayangan atau ciptaan, yang menunjukkan pancaran cahaya-Nya. Dikatakan, orang yang menyadari bahwa makhluk tak memiliki kekuatan yang berdiri sendiri untuk bertindak, maka ia telah menang, dan barang siapa yang memandang makhluk tak mempunyai kehidupan bebas, maka ia telah mencapai Allah, dan orang yang memandang bahwa makhluk itu tak ada, maka ia telah sampai kepada-Nya.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *