HIKMAH KE-11
11. اِدْفِنْ وُجُوْدَكَ فِيْ أَرْضِ الْخُمُوْلِ فَمَا نَبَتَ مِمَّا لَمْ يُدْفَنْ لَا يَتِمَّ نَتَائِجُهُ.
Bury your existence [your reputation or ambition] in the earth of obscurity. If something sprouts before it is buried, its fruits will never ripen
Pendamlah wujudmu dalam “tanah” tak dikenal, karena sesuatu yang tumbuh dari benih yang tak ditanam (terlebih dahulu), buahnya tidak sempurna.
Explanation by Syekh Fadhlalla Haeri:
Unless our actions are based in humble dedication and service in the way of Allah, they will not bear fruit and freedom from falsehood and ‘otherness’. When one is desirous of reputation or acknowledgment, then the fruits of such action are soured or ruined, because of the nature of the ever-changing world. The successful seeker is not concerned with what appears as final fruits of actions, for he experiences the benefits from the start of dedicated submission to Him.
Ulasan oleh Syaikh Fadhlallāh Haeri:
Hanya amal yang didasarkan pada penghambaan yang rendah hati dan persembahan di jalan Allah-lah yang bisa menghasilkan buah dan keterbebasan dari kepalsuan dan bayang-bayang makhluk. Bila seseorang menginginkan nama baik atau penghargaan, maka buahnya akan asam dan busuk, karena sudah watak dunia yang selalu berubah. Salik yang berhasil tidak mempedulikan hasil akhir dari amal karena ia merasakan rahmat-Nya sejak awal penyerahan dirinya kepada Allah.