HIKMAH KE-7
7. لَا يُشَكِّكَنَّكَ فِي الْوَعْدِ عَدَمُ وُقُوْعِ الْمَوْعُوْدِ وَ إِنْ تَعَيَّنَ زَمَنُهُ لِئَلَّا يَكُوْنَ ذلِكَ قَدْحًا فِيْ بَصِيْرَتِكَ وَ إِخْمَادًا لِنُوْرِ سَرِيْرَتِكَ.
Do not doubt the promise, even if what was promised and its timing had been determined, lest that [doubt] cloud your insight and extinguish the light of your innermost.
Tak terjadinya sesuatu yang dijanjikan, padahal waktunya telah tiba, janganlah sampai membuatmu ragu terhadap janji Allah. Supaya yang demikian tidak mengaburkan pandangan mata batinmu dan memadamkan cahaya relung hatimu.
Explanation by Syekh Fadhlalla Haeri:
To maintain proper access to inner illumination we need to dispel all doubts regarding Divine Perfection, Justice, and the Wisdom behind the unfolding of events in their proper sequence and time. What matters most is our full submission and total trust in His Will and Purpose; even though we may have had a true inspiration and insight into an opening or event which does not take place.
Ulasan oleh Syaikh Fadhlallāh Haeri:
Untuk mempertahankan jalan yang tepat menuju pencerahan batin, kita perlu membuang semua keraguan terhadap kesempurnaan, keadilan dan kebijaksanaan Allah di balik bentangan peristiwa yang terjadi sesuai dengan urutan dan waktunya yang tepat. Yang terpenting adalah penyerahan diri sepenuhnya dan kepercayaan total kita kepada kehendak dan tujuan-Nya, meskipun kita mungkin sudah memperoleh ilham yang benar dan wawasan batin menuju suatu penyingkapan atau peristiwa, yang tidak terjadi.