HIKMAH KE-4
4. أَرِحْ نَفْسَكَ مِنَ التَّدْبِيْرِ فَمَا قَامَ بِهِ غَيْرُكَ عَنْكَ لَا تَقُمْ بِهِ لِنَفْسِكَ.
Let your self be at rest from self-concern. Do not undertake to do what someone else has carried out on your behalf.
Istirahatkan dirimu dari mengatur urusanmu, karena segala yang telah diurus untukmu oleh “Selainmu”, tak perlu engkau turut mengurusnya.
Explanation by Syekh Fadhlalla Haeri:
Allah, the Creator and Sustainer, reveals that He is the One who satisfies needs, and establishes the ways and means of provisions. Thus the duty of the mu’min is to follow Divine Will with ease and confidence, and to be concerned with proper worship, heightened awareness and knowledge of His Will. Be Allah’s guest and guard the courtesies worthy of the Lord.
Ulasan oleh Syaikh Fadhlallāh Haeri:
Allah menyatakan bahwa Dia-lah yang menetapkan cara dan sarana penghidupan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan makhluk. Tugas seorang mukmin adalah mengikuti kehendak Allah dengan senang dan yakin, serta khusyuk dalam ibadah yang benar, dan mempertinggi kesadaran serta pengetahuan tentang kehendak-Nya. Jadilah tamu Allah dan pemelihara kesopanan kepada-Nya.