Tanwir-al-Qulub | Bagian Kedua-Bab 9 : Ketercelaan Dunia dan Angan Angan (6/10)

Menerangi Qalbu
Manusia Bumi, Manusia Langit
Pengarang : Syaikh Muhammad Amin Al Kurdi An Naqsyabandiy
Penerbit : Pustaka Hidayah , Bandung

(lanjutan)

Saudaraku, ketahuilah bahwa dirimu akan ditikam masa yang amat panjang saat engkau berada di bawah tanah. Dan engkau tidak bisa mendekatkan diri kepada Tuhanmu dengan sesuatu pun. Sungguh, masa itu hadir di hadapanmu, meski usiamu demikian panjang. Sepanjang apa pun usiamu, ia berlalu bahkan lebih cepat dari kedipan, membawa pergi semua kenikmatannya. Seakan-akan usia panjangmu itu sekadar kilasan mimpi.

Jiwa menangisi dunia, padahal dia tahu bahwa selamat dari dunia adalah

dengan meninggalkan apa yang ada di dalamnya

Tidak ada tempat tinggal bagi seseorang setelah mati selain apa yang telah

dia bangun sebelum mati

Bila dia membangunnya dengan kebaikan, maka rumahnya akan baik

Jika dia membangunnya dengan keburukan, maka rugilah orang yang membangunnya

Mana para raja yang sok kuasa hingga dia diminumi gelas kematian

Harta kita, untuk para pewaris kita kumpulkan

Dan rumah-rumah kita, kita bangun untuk dihancurkan waktu

Berapa banyak kota di jagat ini telah dibangun untuk kemudian hancur

dan penghuninya dibinasakan maut

bagi setiap jiwa, meski ia takut akan mati, ada cita dari angan yang ditunaikannya

manusia menggelar angan-angan, sementara masa akan mencekalnya,

jiwa membentangnya, sementara kematian melipatnya

MENGINGAT MATI

Wahai saudaraku, ingatlah bahwa kematian pasti terjadi pada kita semua, lalu kuburan akan mengurung kita, kiamat akan menghimpunkan kita, dan Allah akan menghakimi kita. Sungguh, Dia hakim terbaik.

Pada pasal ini kami akan menyampaikan sekelumit riwayat tentang mengingat mati untuk melembutkan hati kalian. Agar kalian mengingat yang tidak akan melupakan kalian, agar kalian merenungkan hal-hal yang pasti akan menjumpai kalian. Agar kalian tahu bahwa kuburan adalah tempat kembali kalian, agar kalian segera waspada hingga tidak terperdaya dunia, dan agar kalian bisa mengambil pelajaran darinya. Allah Yang telah menyempurnakan penciptaan kalian telah mengingat- kan, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati,”1

Allah Ta’ala berfirman, “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Bagi-Nya lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan.”2

Allah Ta’ala berfirman, “Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”3

Allah Ta’ala berfirman, “Katakanlah: Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan mematikan kamu, kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.”4

Allah Ta’ala berfirman, “Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”5

Allah Ta’ala berfirman, “Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain.”6

Rasulullah saw. bersabda, “Perbanyaklah mengingat mati. Sebab mengingat mati dapat melebur dosa dan menghasilkan zuhud di dunia.” (HR. Ibnu Abi ad Dunya)

Rasulullah saw bersabda, “Perbanyaklah mengingat penghancur kesenangan.”7 Rasulullah saw juga bersabda, “Cukuplah maut sebagai penasihat.” (HR. Ath Thabrani)

Rasulullah saw pernah ditanya tentang orang yang paling cerdas, dan beliau menjawab, “Mereka yang paling banyak mengingat mati, yang paling serius mempersiapkan diri menyongsong maut. Mereka itulah orang yang cerdas. Mereka pergi membawa kemuliaan dunia dan akhirat.” Makna hadits ini diriwayatkan oleh al Imam Ahmad dan yang lainnya.

Al-Hasan berkata, “Kematian telah mencemarkan dunia, dan ia tidak menyisakan kegembiraan bagi orang yang cerdas.”

Umar ibn ‘Abd al-Aziz r.a. mengumpulkan para ulama. Lalu mereka saling mengingatkan diri tentang kematian dan kiamat, hingga mereka semua menangis seakan-akan di hadapan mereka ada jenazah.

Orang yang banyak mengingat mati akan dimuliakan dengan tiga perkara. Yakni, segera bertobat, hati yang selalu menerima dan bersemangat …

(bersambung)

Catatan:

  1. QS. al-Anbiya [21]: 35.
  2. QS al-Qashash [28]: 88.
  3. QS. al-Jumu’ah [62]: 8.
  4. QS. as-Sajdah [32]: 11.
  5. QS. Luqman [31]: 34.
  6. QS. Thāhā [20]:55.
  7. HR. Ibnu Majah, at-Tirmidzi dan yang lainnya. Yang dimaksud penghancur kesenangan adalah maut.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *