(lanjutan)
Di dalam sebuah atsar disebutkan bahwa Allah Ta’ala berfirman, “Wahai hamba-Ku, jika engkau bertobat kemudian engkau mengulangi dosa lagi, maka janganlah engkau malu kembali kepada-Ku untuk yang kedua kalinya. Lalu jika engkau langgar pula tobat yang kedua, maka Jangan sampai rasa malu menghalangimu untuk datang kepada-Ku kali yang ketiga. Dan apabila engkau melanggar yang ketiga, maka kembalilah kepada-Ku untuk yang keempat kalinya. Sungguh, Aku Maha Pemurah, tidak bakhil, Aku Mahasantun, tidak ceroboh. Akulah Yang menutupi aib para pelaku maksiat dan menerima tobat orang-orang yang bertobat kepada-Ku. Akulah Yang mengampuni hamba yang bersalah. Dan Aku pula Yang Mahakasih terhadap hamba yang bersedih. yang menyesali dosa-dosanya. Akulah Yang paling penyayang dari semua yang penyayang. Siapakah yang datang ke pintu-Ku lalu ia Aku tolak? Siapakah yang memelas kepada-Ku lalu Kuusir dia? Siapakah yang bertobat kapadaKu dan tidak Aku terima tobatnya?! Siapakah yang datang meminta kepada-Ku tanpa Aku kasih dia? Siapakah yang memohon ampun kapada-Ku dari dosa-dosanya lalu tidak Aku ampuni dia? Akulah Sang Pengampun dosa. Akulah Sang penutup aib. Akulah Sang Penghilang derita. Akulah Yang mengasihi orang-orang yang menangis dan menjerit. Aku Maha Mengetahui semua yang gaib. Wahai hamba-Ku, berdirilah di pintuKu. engkau akan Aku catat sebagai ke kasih-Ku. Bersenang-senanglah dengan munajat kepada-Ku di waktu sahur, akan Kujadikan engkau sebagai pencariKu. Nikmatilah keha diran di sisi-Ku, akan Kuberi engkau minum dari kelezatan minuman Ku. Tinggalkanlah yang selain Aku. Tetaplah iftiqar1 dan serulah Aku dengan lisan adz-dzillah wa al-inkisar2.
Anas ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Allah Ta ala berfirman, “Wahai anak Adam, selama engkau berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku akan mengampuni semua dosamu, Aku tidak perduli. Wahai anak Adam, kalaupun dosamu sepenuh langit, bila engkau memohon ampun kepada-Ku, Aku akan memberikan ampunan kepadamu. Wahai anak Adam, kalaupun engkau datang kepada-Ku membawa kesalahan sepenuh bumi, asal engkau menemui-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu, maka Aku akan datang kepadamu dengan ampunan.” Hadits ini diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan dia menyatakan hadits ini berkualitas hasan. Hadits ini menunjukkan luasnya kemurahan dan rahmat Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman, “Katakanlah “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”3
Allah Ta’ala juga berfirman, “Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah?”4
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Ashbahani dengan sanad dari Ibnu Abbas ra disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Orang yang menyesali dosa-dosanya berarti sedang menanti rahmat dari Allah, sedangkan orang yang merasa bangga dengan amalnya berarti sedang menunggu murka dari Allah. Wahai hamba-hamba Allah, ketahuilah bahwa sesungguhnya setiap pelaku suatu amal akan dibawa kepada amalnya, dan dia tidak akan keluar dari dunia ini sebelum melihat baik buruknya amal yang telah dia lakukan. Baik buruknya amal ditentukan pada penutupnya (saat menjelang kematian). Malam dan siang adalah kendaraan. Maka perhatikan perjalananmu mengarungi akhirat, jangan menunda-nunda kebaikan. Sebab kematian itu datang secara tiba-tiba. Jangan sampai engkau terperdaya dengan angananmu akan kemurahan Allah Azza wa Jalla. Sungguh, surga dan neraka itu lebih dekat daripada tali sandalmu.” Kemudian Rasulullah saw mem bacakan ayat, “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)-nya pula5
(bersambung)