Syarah Hikmah Ke-97 – Syarah al-Hikam – KH. Sholeh Darat

شَرْحَ
AL-HIKAM
Oleh: KH. SHOLEH DARAT
Maha Guru Para Ulama Besar Nusantara
(1820-1903 M.)

Penerjemah: Miftahul Ulum, Agustin Mufarohah
Penerbit: Penerbit Sahifa

Syarah al-Hikam

KH. Sholeh Darat
[Ditulis tahun 1868]

SYARAH HIKMAH KE-97

 

إِذَا وَقَعَ مِنْكَ ذَنْبٌ فَلَا يَكُنْ سَبَبًا لِبَأْسِكَ مِنْ حُصُوْلِ الْاِسْتِقَامَةِ مَعَ رَبِّكَ.

Jika engkau terjatuh dalam perbuatan dosa, janganlah hal itu membuatmu putus-asa untuk bisa beristiqāmah bersama Tuhanmu.

 

Syaikh Ibnu ‘Athā’illāh berkata:

إِذَا وَقَعَ مِنْكَ ذَنْبٌ فَلَا يَكُنْ سَبَبًا لِبَأْسِكَ مِنْ حُصُوْلِ الْاِسْتِقَامَةِ مَعَ رَبِّكَ.

Jika engkau terjatuh dalam perbuatan dosa, janganlah hal itu membuatmu putus-asa untuk bisa beristiqāmah bersama Tuhanmu.

Ketika engkau terjatuh dalam perbuatan dosa, maka janganlah hal tersebut menyebabkan engkau berputus-asa untuk bisa beristiqāmah lahir dan bāthin ber‘ibādah kepada Allah.

Jangan berkeyakinan dosa tersebut menyebabkan akan hilangnya istiqāmah, akan tetapi tentunya dengan tidak terus-menerus melakukan dosa tersebut.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *