أَجْهَلُ النَّاسِ مَنْ تَرَكَ يَقِيْنَ مَا عِنْدَهُ لِظَنِّ مَا عِنْدَ النَّاسِ.
“Sebodoh-bodoh manusia yaitu orang yang meninggalkan (mengabaikan) keyakinannya karena mengikuti sangkaan orang-orang.”
Syaikh Ibnu ‘Athā’illāh berkata:
أَجْهَلُ النَّاسِ مَنْ تَرَكَ يَقِيْنَ مَا عِنْدَهُ لِظَنِّ مَا عِنْدَ النَّاسِ.
“Sebodoh-bodoh manusia yaitu orang yang meninggalkan (mengabaikan) keyakinannya karena mengikuti sangkaan orang-orang.”
Orang yang paling bodoh adalah orang yang meninggalkan (mengabaikan) keyakinan akan kejelekan yang sungguh ada padanya, karena mengikuti prasangka manusia yang mengatakan ia baik.
Orang yang tertipu dan menyukai pujian masyarakat adalah orang yang sangat bodoh, karena ia mengabaikan keyakinan yang ada pada dirinya dan tertipu dengan sangkaan masyarakat. Perumpamaan orang tersebut seperti orang yang dipuji bahwa kotoran yang keluar dari perutnya itu berbau harum, diapun mempercayainya dan merasa senang atas pujian tersebut. Jika engkau seperti orang ini, maka tidak diragukan lagi bahwa engkau adalah orang gila dan sangat bodoh. Sifat-sifat burukmu seperti riyā’, ‘ujub, suka dipuji, dan dosa-dosa hatimu itu lebih busuk baunya dibanding kotoran yang keluar dari perutmu.