أَمَرَكَ فِيْ هذِهِ الدَّارِ بِالنَّظَرِ فِيْ مُكَوِّنَاتِهِ وَ سَيَكْشِفُ لَكَ فِيْ تِلْكَ الدَّارِ عَنْ كَمَالِ ذَاتِهِ.
“Allah menyuruhmu semasa hidup di dunia ini untuk merenungkan alam ciptaan-Nya. Dan kelak di akhirat, Allah akan memperlihatkan kepadamu kesempurnaan Dzāt-Nya.”
Syaikh Ibnu ‘Athā’illāh berkata:
أَمَرَكَ فِيْ هذِهِ الدَّارِ بِالنَّظَرِ فِيْ مُكَوِّنَاتِهِ.
“Allah menyuruhmu semasa hidup di dunia ini untuk merenungkan alam ciptaan-Nya.”
Allah memerintahkanmu untuk selalu merenungkan alam ciptaan-Nya.
Agar engkau bisa mengetahui taqdīr-Nya pada lahiriah ciptaan-Nya. Allah berfirman:
قُلِ انْظُرُوْا مَاذَا فِي السَّموَاتِ وَ الْأَرْضِ.
“(Wahai Muḥammad) perintahkanlah pada umatmu agar mau merenungkan apa yang ada di tujuh langit dan bumi.” (Q.S. Yūnus [10]: 101).
وَ سَيَكْشِفُ لَكَ فِيْ تِلْكَ الدَّارِ عَنْ كَمَالِ ذَاتِهِ.
“Dan kelak di akhirat, Allah akan memperlihatkan kepadamu kesempurnaan Dzāt-Nya.”
Kelak di akhirat, Allah akan membukakan kepadamu kesempurnaan Dzāt Allah ‘azza wa jalla, agar engkau bisa melihat dengan mata kepalamu.
Penglihatan seorang hamba kepada Allah menurut apa yang dibukakan oleh Allah kepadanya, maka selama hidup di dunia Allah memperlihatkan kepada mereka kebesaran kekuasaan-Nya, penglihatan mereka dengan menggunakan mata hati. Kelak di akhirat akan dibukakan hijab sehingga langsung melihat Dzāt Allah dengan dibayangkan seperti apa, tanpa arah, tanpa tempat, tanpa waktu menggunakan mata kepala.