لَا يُخَافُ عَلَيْكَ أَنْ تَلْتَبِسَ الطُّرُقُ عَلَيْكَ وَ إِنَّمَا يُخَافُ عَلَيْكَ مِنْ غَلَبَةِ الْهَوَى عَلَيْكَ.
“Bukan kebingungan jalan yang dikhawatirkan dari dirimu, akan tetapi yang dikhawatirkan adalah menangnya hawa-nafsu atas dirimu.”
Syaikh Ibnu ‘Athā’illāh berkata:
لَا يُخَافُ عَلَيْكَ أَنْ تَلْتَبِسَ الطُّرُقُ عَلَيْكَ وَ إِنَّمَا يُخَافُ عَلَيْكَ مِنْ غَلَبَةِ الْهَوَى عَلَيْكَ.
“Bukan kebingungan jalan yang dikhawatirkan dari dirimu, akan tetapi yang dikhawatirkan adalah menangnya hawa-nafsu atas dirimu.”
Hal yang dikhawatirkan darimu bukanlah kebingungan mencari jalan yang bisa mendekatkan kepada Allah, sebab telah ada ‘ilmu syarī‘at yang sudah dijelaskan dalam al-Qur’ān dan Hadits, sehingga tidak lagi samar bagimu, akan tetapi yang dikhawatirkan adalah menangnya hawa-nafsu atas dirimu, dengan cara mengajakmu pada ‘ujub ketika berbuat ‘amal, atau riyā’, lebih mengutamakan berbuat maksiat dan tidak mensyukuri ni‘mat, dan merasa bersedih saat mengalami cobaan.