كَفَى مِنْ جَزَائِهِ إِيَّاكَ عَلَى الطَّاعَةِ أَنْ رَضِيَكَ لَهَا أَهْلًا.
“Cukuplah sebagai balasan Allah atas ketaatanmu ketika Dia meridhāimu sebagai pelaku ketaatan.”
Syaikh Ibnu ‘Athā’illāh berkata:
كَفَى مِنْ جَزَائِهِ إِيَّاكَ عَلَى الطَّاعَةِ أَنْ رَضِيَكَ لَهَا أَهْلًا.
“Cukuplah sebagai balasan Allah atas ketaatanmu ketika Dia meridhāimu sebagai pelaku ketaatan.”
Cukuplah balasan yang diberikan Allah kepadamu atas diberikannya pertolongan kepadamu untuk berbuat ketaatan, dan atas dikuasakannya kepadamu menjadi pelaku ketaatan.
Kemampuan yang Allah berikan kepadamu untuk mampu berbuat ketaatan itu sudah cukup menjadi balasan yang Allah berikan kepadamu. Karena jika tidak ada pertolongan dari-Nya, maka engkau tak akan mampu melaksanakan ketaatan, karena sifat dasarmu adalah berat dan malas dalam melaksanakan ketaatan. Dengan demikian, ketika Allah memberimu pertolongan melaksanakan ketaatan, maka, pertolongan itulah yang menjadi balasan ketaatanmu. Sesungguhnya engkau adalah hamba yang hina tidak layak melayani Maha Kuasa, maka kesempatan berdekatan dengan-Nya, yang diberikan agar kau melayaninya, itu adalah sebuah keni‘matan yang sungguh amat mulia bagimu.