SYARAH HIKMAH KE-61
مَطْلَبُ الْعَارِفِيْنَ مِنَ اللهِ تَعَالَى الصِّدْقُ فِي الْعُبُوْدِيَّةِ وَ الْقِيَامُ بِحُقُوْقِ الرُّبُوْبِيَّةِ.
“Yang diminta orang ‘ārif kepada Allah adalah ketulusan dalam ber‘ibādah dan dapat memenuhi hak-hak rubūbiyyah-Nya.”
Syaikh Ibnu ‘Athā’illāh berkata:
مَطْلَبُ الْعَارِفِيْنَ مِنَ اللهِ تَعَالَى الصِّدْقُ فِي الْعُبُوْدِيَّةِ وَ الْقِيَامُ بِحُقُوْقِ الرُّبُوْبِيَّةِ.
“Yang diminta orang ‘ārif kepada Allah adalah ketulusan dalam ber‘ibādah dan dapat memenuhi hak-hak rubūbiyyah-Nya.”
Permohonan orang yang ‘ārif adalah memohon (agar) benar dalam menyembah atau ber‘ibādah dan memohon agar dapat memenuhi hak-hak Allah.
Benar dalam ber‘ibādah adalah tetapnya adab tatakrama ber‘ibādah dan memenuhi hak-hak Allah. Seperti syukur ketika diberi keni‘matan, bersabar ketika diberi cobaan, membenci orang-orang yang membenci-Nya, mencintai orang-orang yang dicintai-Nya, meninggalkan ikhtiyār dan tadbīr (cemas yang berlebihan akan masa depan), pasrah pada ketentuan yang ditetapkan Allah, melanggengkan ḥādhir (dzikir dan ‘ibādah) kepada Allah.
Komentar
Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?