Syarah Hikmah Ke-56 – Syarah al-Hikam – KH. Sholeh Darat

شَرْحَ
AL-HIKAM
Oleh: KH. SHOLEH DARAT
Maha Guru Para Ulama Besar Nusantara
(1820-1903 M.)

Penerjemah: Miftahul Ulum, Agustin Mufarohah
Penerbit: Penerbit Sahifa

Syarah al-Hikam

KH. Sholeh Darat
[Ditulis tahun 1868]

SYARAH HIKMAH KE-56

 

مَنْ وَجَدَ ثَمَرَةَ عَمَلِهِ عَاجِلًا فَهُوَ دَلِيْلٌ عَلَى وُجُوْدِ الْقَبُوْلِ آجِلًا.

Siapa yang merasakan buah ‘amalnya di dunia maka itulah bahwa di akhirat ‘amalnya diterima.

 

Syaikh Ibnu ‘Athā’illāh berkata:

مَنْ وَجَدَ ثَمَرَةَ عَمَلِهِ عَاجِلًا فَهُوَ دَلِيْلٌ عَلَى وُجُوْدِ الْقَبُوْلِ آجِلًا.

Siapa yang merasakan buah ‘amalnya di dunia maka itulah bahwa di akhirat ‘amalnya diterima.

Barang siapa merasakan buah ‘amalnya ketika melaksanakan ‘amal, maka itu pertanda ‘amalnya diterima.

Tanda Allah menerima ‘amal hamba-Nya adalah dengan hamba tersebut merasakan manisnya buah ‘amal yang telah diperbuatnya. Manisnya hati atas ‘amal yang dilakukan adalah tanda akan diberi pahala besok di akhirat. Dengan tidak adanya tanda tersebut, menunjukkan tidak diterimanya ‘amal dan menunjukkan kemarahan Allah.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *