Surat-Surat Sang Sufi | Surat Pertama (7/7)

Muhammad Ibn Abbad
Penerjemah : M.S. Nasrullah
Penyunting : Ilyas Hasan
Disunting ulang oleh M. Yudhie Haryono
Penerbit : Hikmah

(lanjutan)

Seperti dikatakan Syibli: “Jangan menganggap dirimu alim, sebab pengetahuan para ulama hanyalah kecurigaan.”311 Manakala sebuah pertanyaan dilontarkan kepadamu, janganlah engkau dekati dengan gaya intelektual semata. Sebaiknya engkau menanganinya dengan tenang, mengesampingkan keberatan-keberatan rasional,sehingga kebenaran-sederhananya, yang bisa menenangkan qalbumu dan meluaskan inti wujudmu, bisa tersingkap bagimu. Engkau memerlukan niat suci dan keinginan tulus guna mengejar pengetahuan ini, sebab ia adalah pengetahuan mulia yang membawa sang hamba menuju pengetahuan mendalam tentang Tuhannya yang Mahatinggi dan Mahaagung, dan menuju pengalaman ihwal rahmat-Nya. Melaluinya, sang hamba dibawa puncak pertemuan dengan-Nya bersama orang-orang pilihan dan terkasih-Nya.

Al-Junayd berkata: “Sekiranya aku tahu bahwa Allah memiliki pengetahuan lebih mulia di kolong langit ini ketimbang pengetahuan yang kita uraikan bersama-sama sahabat dan saudara-saudara kita ini, aku bakal segera lagi mengejarnya.” Semuanya ini didasarkan atas mencari perlindungan secara tulus, atas kesadaran kebutuhan diri, atas doa terus-menerus, dan atas peniadaan diri, di hadapan Sang Raja Yang Maha agung. Melalui sarana-sarana inilah inti wujud seseorang berkembang, dan berbagai rahasia bisa dibongkar. Tidak ada pertolongan dan kekuatan kecuali dari Allah Swt.

Siapa saja menerima perintah ini dan bertindak sesuai dengan rincian tersurat dan maksud-maksudnya, bakal beroleh kebahagian di dunia ini dan di akherat nanti, serta bakal beroleh kegembiraan. Hanya saja, bila seseorang terus-menerus menangguhkan dan menghindari peringatan-peringatan berisi petunjuk, maka dia tidak bakal pernah bisa menyamai orang-orang bijak dalam hal kebaikan. Marilah kita berdoa kepada Allah, agar Dia menerangi penglihatan spiritual kita dan menyucikan qalbu kita, sehingga dalam kemurahan dan karunianya, Dia melimpahkan rahmat kepada kita yang diberikan-Nya kepada hamba-hamba-Nya.

Yang awal serta yang terakhir, semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam atas Junjungan kita Muhammad dan keluarganya.

Catatan:

  1. As-Syibli (859-945M) adalah seorang sufi dari Baghdad, sahabat Al-Hallaj, dan karena tingkah lakunya yang agak ganjil serta ucapan-ucapannya yang penuh dengan teka-teki. Ibn ‘Abbad akan memperkenalkannya lagi dalam surat-surat berikutnya.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *