(lanjutan)
NABI DAN KITAB-KITAB SAMAWI
Demikian pula, Tuhan Yang Mahakuasa mengutus para pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan kepada manusia untuk membimbingnya dan mengingatkannya tentang apa yang dikatakan oleh akal batiniahnya. Dia mengirimkan bersama mereka kitab-kitab samawi yang berisi aturan-aturan, pelajaran-pelajaran, dan nasihat-nasihat, yang sekiranya gunung-gunung bisa merasakan dan memahami seperti manusia niscaya akan berguncang. Jika manusia tidak memperhatikan dan mengambil manfaat dari ayat-ayat ini, maka tidak ada harapan bagi kesalehan dan kebaikannya. Al-Quran mengatakan tentang hal itu:
فَبِأَيِّ حَدِيثٍ بَعْدَهُ يُؤْمِنُونَ.
Lalu, berita mana lagi setelah ini yang akan mereka percayai? (QS al-A’raf [7]: 185)
Agar tidak seorang pun meragukan nubuwah para Nabi, melainkan beriman kepada mereka, yakin akan kebenaran mereka, mendengarkan perkataan dan petunjuk mereka serta mengikutinya, maka Allah Swt mengirimkan mukjizat-mukjizat bersama mereka.
Karena agama Islam adalah agama yang terakhir, dan Nabi kita Muhammad bin Abdullah adalah nabi yang paling mulia dan terakhir, agamanya akan tetap ada sampai hari kiamat. Oleh karena itu, mukjizatnya juga tetap terjaga, yaitu Al-Quran.
MUKJIZAT ABADI DARI AGAMA ABADI
Al-Quran adalah mukjizat dalam banyak aspek. Aspek pertama adalah kefasihan dalam kata-katanya dan dalam gaya bahasanya.
Aspek lainnya adalah berita-berita gaib tentang nabi-nabi masa lalu dan umat-umat mereka. Walaupun Muhammad tidak belajar di sekolah atau pada seorang guru, beliau datang membawa Kitab ini. Di dalamnya diceritakan kisah-kisah masa lalu dengan cara yang sesuai dengan kenyataan, seperti bahwa para Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) akan bertanya kepada Rasulullah saw tentang berita-berita masa lalu. Kemudian beliau menceritakan hal itu kepada mereka dan mereka menilai bahwa hal itu sesuai dengan apa yang disebutkan di dalam kitab-kitab samawi mereka (yang asli, bukan yang telah diputarbalikkan), sehingga mereka berislam di hadapannya.
Demikian pula dengan berita-berita tentang hal-hal yang akan terjadi di masa depan, yang merupakan salah satu mukjizat cemerlang dalam Al-Quran.
CONTOH BERITA GAIB
Pertama, pemberitaan tentang berakhirnya silsilah keluarga musuh-musuh Rasulullah saw serta kelangsungan dan perbanyakan silsilah keluarganya.
Sebagaimana hal itu tercantum dalam surah al Kautsar:
إِنَّا أَعْطَيْنَكَ الْكَوْثَر.
Sesungguhnya Kami telah memberimu (Nabi Muhammad) nikmat yang banyak (al-Kautsar). (QS al- Kautsar [108]: 1)
Al-Kautsar adalah kebaikan yang berlimpah, dan salah satu buktinya adalah banyaknya keturunan Rasulullah saw dan terputusnya keturunan musuh-musuhnya:
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ.
Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat Allah). (QS al Kautsar [108]: 3)
Kedua, apa yang disebutkan dalam surah al-Fath tentang berita Penaklukan Makkah, dan juga mengenai penaklukan-penaklukan lainnya, termasuk berita tentang kemenangan Romawi pada beberapa tahun kemudian:
(bersambung)