(lanjutan)
…, sehingga minyak-minyak atau obat-obatan yang mengandung alkohol tidak cocok untuk tujuan penyembuhan bagi para Sufi.
Sewaktu menggunakan attar atau minyak esensial, perawatan yang baik harus dilakukan, karena attar atau minyak esensial itu berada dalam bentuk yang sangat terkonsentrasi tidak hanya sebagai ramuan fisik yang sangat aktif, tetapi juga esensinya sangat kuat. Oleh karena itu, beberapa attar sebaiknya dicairkan terlebih dahulu sebelum dipakai, menjadi suatu minyak murni yang berkadar agak rendah seperti minyak zaitun, minyak cendana atau minyak buah badam.
Idealnya, orang semestinya menggunakan bunga mawar (atau bunga lain) yang segar dan menyimpannya beberapa ounce bunga dalam semangkuk kecil air selama beberapa jam pada siang hari. Hal ini akan mengekstraksi esensinya, dan orang tidak perlu khawatir akan kemurniannya atau adanya bahan tambahan. Atau orang dapat memakan sedikit daun bunga yang segar, karena hal ini akan memberikan sedikit perubahan. Dan untuk tujuan kesenangan dan persediaan, kadang- kadang lebih baik menyimpan sejumlah minyak murni berkualitas tinggi sebagai persediaan.
Karena bunga mawar dianggap memiliki esensi yang paling baik dari semua jenis bunga. Bunga ini seringkali digunakan untuk menyerap dan membawa barakah (berkah) dari seorang ulama suci. Orang yang mengunjungi tempat-tempat peristirahatan (dargah) ulama suci sering menaburkan bunga mawar pada makamnya, kemudian menggunakan bunga itu kembali untuk dipakai dalam penyembuhan. Karena jiwa ulama suci itu masih ada, bunga mawar akan menyerap esensi ulama suci tadi, yang kemudian dapat dikonsumsi dan dibawa oleh beberapa orang dengan hasil-hasil yang positif.
Beberapa khanagah (tempat suci) para Sufi memiliki taman bunga mawar yang tumbuh di sekitar tempat tersebut. Para Sufi juga sering membacakan beberapa ayat Al-Qur’an pada bunga mawar tersebut, yang dapat memberikan kekuatan penyembuhan yang lebih besar terhadap bunga-bunga itu (lihat bab berikutnya).
Sufi Abu Anees Muhammad Barkat Ali ra., di tempat spiritualnya di wilayah Pakistan, telah menciptakan obat-obat sendiri berdasarkan metode di atas. Dari kebun bunga di sekitarnya, beliau mengumpulkan bunga-bunga segar, yang untuk bunga-bunga tersebut dibacakan doa-doa shalât dan dzikir de ngan mengingat Allah. Bunga-bunga itu kemudian dikeringkan dalam sebuah ruangan khusus yang di dalamnya terdapat lebih dari 250.000 salinan Al-Qur’an, dan juga terdapat satu dari empat Qur’an yang paling tua usianya, dari masa khalifah ‘Utsman ra. Ruangan itu, yang disebut dengan Al-Qur’an Mahall (Rumah Qur’an), bergema dalam keberadaannya. Bunga- bunga tadi diletakkan dan diatur sedemikian rupa untuk membuat bentuk kata Allah, dan beberapa ayat dibacakan padanya selama beberapa waktu, yang Insya’ Allah akan membuatnya bermanfaat untuk penyembuhan. Bahkan satu atau dua helai bunga yang dibuat menjadi obat telah memperlihatkan pengaruh pengobatannya, karena izin Allah.
Setiap orang dapat menggunakan metode ini. Ambillah sepotong kain bersih, lebih bagus berwarna hijau daun, dan jika tidak ada dapat dipilih warna biru atau putih, dengan ukuran yang cukup besar untuk menampung bentuk kata Allah tersebut (kira-kira tigakali empat kaki). Setelah membacakan BismiLlah ir Rahmân ir Rahîm (Dengan Nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Pemurah) sebarkan helai bunga-bunga tersebut untuk membentuk kata Allâh, yang mengikuti urutan yang diperlihatkan pada gambar.
Gambar. Bentuk dan urutan penulisan kata Allah
Setelah selesai membuat bentuk kata Allâh seperti aturan yang diperlihatkan, bacakanlah pada bunga-bunga itu 786 kali BismiLlah ir-Rahmân ir-Rahim. Jika anda punya waktu dan kesempatan, formula ini dapat dibacakan beberapa kali. Setelah menyelesaikan prosedur ini, anda dapat menggunakan helai bunga-bunga tersebut untuk tujuan penyembuhan.
Ya Hayyu, ya Qoyyûm. La ilaha illâ anta, yâ arhamar- raahîmîn. Amin (Wahai Yang Mahahidup, Yang Mahakekal. Tidak ada Tuhan melainkan Engkau, Yang Maha Pengasih, Maha Pemurah.)
Walaupun mungkin ada sekitar lima puluh atau enam puluh ribu tanaman yang berbeda, yang dapat mengekstraksi minyak esensial, para Sufi biasanya menggunakan minyak esensial yang dianjurkan dalam informasi suci. Attar yang akan dibahas adalah: amber, frankincense, myrrh, violet, sandal- wood, musk, mawar, melati, hina, ‘ud dan jannat al-fardaw. Semuanya merupakan minyak murni kecuali yang terakhir, jannat al-fardaw, yang merupakan campuran.
Lebih penting kita mempelajari pemakaian minyak-minyak tersebut dengan baik daripada tidak mengetahuinya sama sekali. Bahkan dengan sepuluh macam minyak ini, akan terdapat lebih dari seratus juta kombinasi.
Minyak Amber
Minyak amber (kahrabah dalam bahasa Persia), atau amber cair, kadang-kadang disebut demikian, berasal dari spesies pohon cemara (Picea succifera). Banyak orang yang telah berhu- bungan dengan batu-batuan dan butiran amber, dan bentuk itu memiliki substansi dasar yang sama dengan yang digunakan dalam penyembuhan. Tetapi bentuk batu-batuan telah meng- alami proses pengerasan selama berjuta-juta tahun lebih lama daripada bentuk resin, yang digunakan untuk membuat minyak amber.
Hanya ada tiga tempat di dunia ini yang dapat ditemukan bahan amber asli di dalamnya. Warnanya sangat bervariasi, da ri merah jambu terang sampai coklat tua gelap. Apabila kita menyadari bahwa getah esensial dari pohon-pohon ini, untuk menjadi amber, telah ada selama satu sampai enam juta tahun lamanya, maka kita akan mengerti bahwa kita sedang berhubungan dengan sebuah energi penyembuhan yang sangat tua.
Beberapa orang menggunakan getah pohon ini dan menyulingnya untuk mendapatkan esensinya. Tetapi beberapa orang yang lain, yang menyadari adanya energi tua di dalamnya, le- bih suka menghancurkan batu-batuan menjadi bubuk amber halus dan kemudian memanaskannya untuk mendapatkan esensinya. Bentuk amber yang terakhir ini lebih baik untuk penyembuhan, namun sangat sukar untuk mendapatkannya. Amber telah mengalami fosilisasi sedemikian lamanya sehingga kita tidak tahu sama sekali bentuk-bentuk kehidupan lain yang ada. Tetapi kita tahu bahwa para nabi yang hidup beberapa ribu tahun yang lalu telah memiliki kekuatan persepsi dan penyembuhan yang sangat luar biasa. Misalnya, salah seorang nabi mampu mendengarkan suatu percakapan semut, pada jarak lebih dari sepuluh mil. Kelihatannya selain diberikan kekuatan-kekuatan spiritual, mereka juga memiliki ilmu pengetahuan rahasia tentang tanaman-tanaman yang dapat memberikan penyembuhan. Beberapa dari spesies ini sekarang telah punah.
Walaupun amber yang paling baik hanya berasal dari Timur Jauh, Rusia dan Republik Dominika, seringkali amber ini dibawa ke beberapa daerah lain di dunia untuk mengolahnya agar mendapatkan esensinya, untuk membuatnya menjadi attar. Amber yang diproses di Tunisia dan Sudan sangat murni, jernih dan dapat memberikan pengaruh penyembuhan. Varietas yang berasal dari Sudan lebih panas daripada yang dari Tunisia, sehingga lebih kuat pengaruhnya. Amber ini sangat kental sehingga tidak akan dapat dituangkan dan harus dipanaskan dahulu untuk mengeluarkannya dari dalam botol.
Potongan amber yang berasal dari Afghanistan merupakan yang paling baik di dunia, dan tidak terlau mahal jika dijual di negara itu. Sayangnya, sangat sukar untuk mendapatkannya sekarang ini. Amber secara khusus dianjurkan untuk beberapa jenis penyakit atau gangguan yang berhubungan dengan jantung. Apabila …
(bersambung)