Hati Senang

Penyembuhan Cara Sufi – Pengertian Kesehatan (3/3)

Syakh Ghulam Moinuddin Judul Asli : The Book of Sufi Healing Penerjemah : Arif Rakhmat Penyunting : Ahmad Norma Permata Penerbit : Yayasan Bentang Budaya, Yogyakarta

(lanjutan)

Persepsi, suatu potensialitas total dari sifat al-Bashir, juga meliputi hal-hal seperti kemampuan untuk memahami sesuatu, perasaan kagum atas keagungan Allah sewaktu memandang panorama matahari terbenam, dan pengalaman-pengalaman lain yang sama. Semua kemampuan perseptif ini tercakup dalam potensialitas persepsi.

Kesembilan puluh sembilan sifat ini tersimpan dalam jantung. Potensialitas ini dapat diaktifkan dengan menggunakan berbagai bunyi suci yang kita lafalkan dalam kombinasi kata-kata.

Tiga suara dasar adalah bunyi vokal a, i dan u. Inilah yang disebut para Sufi sebagai ketetapan harmonis universal, dan bunyi-bunyi tersebut dengan cara yang sama digunakan pada semua metode kerohanian yang menggunakan bunyi (selain itu juga disebut mantra atau wadzifah).

Kita tidak menyanyikan atau melagukan bunyi-bunyi itu. Agaknya bunyi tersebut diucapkan dalam metode percakapan normal. Kata Allah, misalnya, hanya merupakan elongasi bunyi vokal a yang panjang, yang diselingi sekali dengan konsonan l, yang membuat bentuk huruf a dengan lidah. Bahkan binatang pun menyerukan beberapa kombinasi dari ketiga bunyi vokal yang panjang tersebut. Sapi, misalnya, membunyikan “hoo!” Kata untuk Allah dalam bahasa Arab adalah hu yang diucapkan secara tepat dalam cara yang sama yang sapi tersebut melafalkan ingatannya terhadap nama ilahi.

Allah telah memberitahu kita bahwa, “Setiap makhluk ciptaan-Nya di langit dan bumi mengagungkan nama-Nya.” Para Sufi yang mengenal tekanan-tekanan bahasa Arab dan nama nama Allah mampu menyelaraskan percakapan kosmik yang secara konstan terjadi di seluruh kehidupan yang ada sebagai mana ciptaan-Nya yang tak terhitung jumlahnya menyebutkan variasi dari nama-nama suci tersebut.

Pemakaian ketiga konstanta itu tidaklah terjadi dengan seenaknya. Bunyi vokal yang panjang, sebagai sebuah tekanan penggetar, mengalir ke arah bawah dan sedikit ke kiri dari tenggorokan dan pusat jantung, yang karenanya akan memacu semua sifat-sifat suci yang tersimpan di dalamnya. Bunyi vokal: yang panjang bergerak dalam arah yang berlawanan, naik ke rongga hidung dan bergetar pada titik kelenjar pineal yang dianggap sebagai lanjutan dari mata ketiga, yaitu suatu organ yang peka terhadap cahaya.

Bunyi vokal u panjang terjadi apabila diucapkan secara tepat pada titik di bibir yang sedang bersiul, titik penghubung antara napas yang masuk dan yang keluar. Titik inilah yang menjadi tempat pertemuan dan percampuran tindakan kita dengan kehendak suci, “idzn.”

Para Sufi menggunakan berbagai formula atau kombinasi darı tekanan tekanan ini untuk menghasilkan pengaruh-pengaruh yang membangkitkan getaran guna membuka wilayah dalam jantung yang masih tertutup, sehingga membukakan satu atau beberapa potensialitas. Hal inilah yang paling berperan dalam pengobatan yang penuh keajaiban ini.

Jadi kata-kata yang sering kita ucapkan sehari-hari bukanlah hal yang acak dan tidak beraturan. Misalnya sewaktu kita mengucapkan kata ‘di’ (membuat bunyi i panjang), sebenarnya kita sedang memberi rangsangan pada sistem endokrin kelenjar pineal. Kelenjar pineal menerima sinyal getaran yang menyebabkan serangkaian kejutan sangat halus, yang mengalir sepanjang tubuh, dan memberikan informasi kepada seluruh fungsi fisiologis.

Kejadian-kejadian ini berhubungan dengan apa yang sedang berlangsung di seluruh alam semesta, sewaktu matahari memancarkan kejutan germinatif tertentu melalui tanah yang menyebabkan benih-benih tanaman membuka dan mengeluarkan akar. Pusat perkembangan benih diaktifkan oleh kejutan-kejutan dari matahari. Demikian juga, beberapa pusat dalam tubuh manusia dibangkitkan oleh gelombang-gelombang tekanan dan getaran pada konstanta harmonis universal. Pengaruh pada kesehatan manusia bersifat menyeluruh.

Hubungan antara aspek fisik dan spiritual ini terdapat pada seluruh alam, dan manusia hanya merupakan salah satu bagiannya. Seseorang akan berkata bahwa hewan-hewan lebih mudah menyesuaikan diri, kadang-kadang kuda dan hewan lain membunyikan suara tertentu sebelum mereka mati dan hewan sangat mengenal arti dari suara itu. Hewan memiliki kesadaran lebih besar terhadap aspek-aspek yang tak terlihat. Manusia semestinya memiliki pengetahuan seperti ini, tetapi mereka tidak berusaha mencarinya. Manusia lebih tertarik dengan aspek-aspek fisik.

Semestinya ada pengetahuan dan pertimbangan aspek fisik, mental dan spiritual dalam kehidupan yang diperlukan untuk mendapatkan kesehatan yang benar. Dengan memahami setiap aspek kehidupan ini, kita akan sampai pada metode yang tepat dari penyeimbangan dan perawatan setiap aspek kehidupan. Jika subjek penyakit telah dikaji secara mendalam, maka asal mula seluruh keadaan sakit dapat dikatakan berada dalam pikiran. Tetapi apakah pikiran itu sebenarnya? Sebagian orang mengatakan bahwa pikiran adalah sekumpulan sel yang memiliki banyak fungsi dan kemampuan. Akan tetapi para Sufi memberikan gambaran yang lebih banyak mengenai pikiran ini, yaitu sebagai subjek penyimpanan intelektualitas, yang diberikan Allah kepada manusia, yang menyebabkan mereka menjadi khusus di antara semua makhluk ciptaan-Nya.

Sebelum dapat memahami persoalan tentang pikiran ini, pertama kali kita harus memiliki suatu konsep tentang alam semesta secara keseluruhan, mulai dari bakteri yang terkecil sampai persoalan tentang Tuhan. Hal ini dikenal sebagai Hierarki Penciptaan.

Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.