Hati Senang

Latihan Membuka Hati, Syekh Ragip Frager – Biarkan Hatimu Bicara!

Cover Buku Biarkan Hatimu Bicara - Mencerdaskan Dada, Hati, Fu’ad, dan Lubb - At-Tirmidzi
Biarkan Hatimu Bicara! MENCERDASKAN DADA, HATI, FU’AD, DAN LUBB Oleh: Abū ‘Abd Allāh Muḥammad ibn ‘Alī al-Ḥakīm at-Tirmidzī   Judul Asli: بيان الفرق بين الصدر و القلب و الفؤاد و اللب للحاكم التلمذي   Penerjemah: Fauzi Faisal Bahreisy Penerbit: PT SERAMBI ILMU SEMESTA

LATIHAN MEMBUKA HATI

Oleh: Syekh Ragip Frager (11)

 

Ketika mata hati terbuka, kita dapat melihat kenyataan yang tersembunyi di balik penampakan luar dunia ini. Ketika telinga hati terbuka, kita mampu mendengar kebenaran yang tersembunyi di balik kata-kata yang terucap. Melalui hati yang terbuka, sistem saraf kita dapat menyesuaikan diri dengan sistem saraf orang lain, sehingga kita mengetahui apa yang mereka pikirkan dan bagaimana mereka akan bersikap.

Latihan-latihan berikut ini bekerja seperti itu, memiliki kemampuan untuk menyingkap hati dan mengubah kehidupan anda. Jika hal tersebut yang memang anda inginkan, saya mendorong anda untuk mempraktekkan latihan-latihan ini dengan tulus, sabar, dan dengan niat yang sungguh-sungguh.

Mengingat Tuhan: doa sewaktu ingin tidur.

Sebelum berangkat tidur, ucapkan dengan lembut di hati anda sebanyak tiga kali: “Tuhan bersamaku. Tuhan melindungiku. Tuhan menjagaku.” Anda dapat menambahkannya menjadi tujuh kali setiap malam, kemudian sebelas kali.

Seorang Syaikh Shūfī, ketika ia berumur tiga tahun, diajari doa ini oleh pamannya. Setelah ia mengucapkannya sebanyak tiga kali setiap malam, selama beberapa malam, maka sang paman menyuruhnya untuk mengucapkannya sebanyak tujuh kali, kemudian sebelas kali. Sang anak melaporkan bahwa ia merasakan kedamaian tumbuh di dalam hatinya. Sang paman berkata: “Amalkanlah terus-menerus sepanjang hidupmu, karena ia akan membantumu di dunia ini dan di akhirat nanti.” Beberapa lama kemudian sang anak berkata: “Setelah beberapa tahun, saya merasakan kedamaian yang abadi di dalam hati saya.”

Memanjatkan Doa Hati.

Nabi Muḥammad mengajarkan doa ini kepada para sahabatnya:

Ya Tuhan, anugerahilah aku kecintaan kepada-Mu, dan kecintaan terhadap mereka yang mencintai-Mu, dan mencintai apa pun yang mendekatkan aku kepada-Mu. Ya Tuhan, jadikan cinta-Mu lebih berharga bagiku daripada air dingin bagi orang-orang yang kehausan.

Hati Anda Adalah Bunga Matahari.

Ketika anda menjalani pekerjaan sehari-hari, bayangkanlah bahwa hati anda adalah bunga matahari yang memancarkan cahaya kepada setiap orang dan kepada apa pun yang anda temui. Rasakan seolah-olah anda memiliki miniatur matahari di dalam dada anda. Ketika kepala dan mulut anda disibukkan dengan percakapan, biarkan cahaya di dalam hati anda menyentuh dan menghangatkan hati orang lain.

Biarkan bunga matahari anda menyentuh bunga matahari setiap orang yang anda temui. Siapa pun mereka, bagaimana pun sifat mereka, maka hati mereka adalah bunga matahari, persis seperti yang anda miliki, yang merindukan cahaya Ilahi.

Hati Anda Adalah Kuil (Rumah) Tuhan.

Duduklah sendirian di sebuah tempat yang sunyi. Duduklah dengan tenang dan berdiam diri. Bebaskan diri anda dari kecemasan-kecemasan. Bebaskan pikiran dari apa pun selain Tuhan. Saat anda mengucapkan: “Allah, Allah”, pusatkan pikiran anda di dalam hati anda, pusatkan pikiran anda hanya pada kata ini.

Mengilapkan Pelita Hati.

Aladin dapat memanggil jin dengan menggosok lampu ajaib. Mungkin lampu dapat mewakili hati (yang berisikan percikan ilahi). Ketika hati anda terjaga, maka ia menjadi pembimbing dan sahabat yang jauh lebih berguna daripada jinn mana pun.

Mulailah dengan memerhatikan napas anda. Lakukanlah secara perlahan-lahan dan berirama. Saat anda bernapas, sebutlah “Allah” di dalam hati pada tiap tarikan dan hembusan napas. Rasakan napas anda secara perlahan menyentuh dan menghentak-hentak lubuk hati terdalam anda. Teruskan latihan ini sampai ia menjadi alamiah dan tanpa ada ketegangan jiwa.

Selanjutnya, lihatlah ke dalam hati anda dan rasakan pengaruhnya berteduh di sana. Mungkin saja terdapat kecemasan duniawi terhadap kehidupan sehari-hari. Rasakan dan lepaskan seluruh perasaan ini dengan sentuhan-sentuhan napas terhadap hati.

Selagi anda melanjutkan, ingatan dan perasaan yang lebih mendalam mungkin menampakkan diri mereka. Anda mungkin menampakkan diri mereka. Anda mungkin saja berhadapan dengan penolakan, rasa kasihan terhadap diri-sendiri, rasa takut, ataupun rasa marah. Apa pun yang muncul, amatilah secara langsung, dan sinarilah dengan cahaya kepekaan. Lanjutkan tindakan sentuhan napas.

Anda mungkin akan menemukan pikiran-pikiran dan perasaan-perasaan yang menentang usaha anda. Mereka telah menetap di hati anda begitu lama, sehingga mereka telah berkarat di dalamnya. Ketahuilah bahwa dengan kesabaran dalam berusaha dan dengan keyakinan terhadap Tuhan, bahkan pola-pola yang telah bertahan lama sekalipun dapat dikendurkan – jika tidak dalam satu sesi, maka mungkin dalam seratus satu sesi.

Yang sangat penting bagi latihan ini adalah suspensi penilaian. Jangan mengutuk perasaan-perasaan yang muncul di hati anda. Cukuplah anda peka terhadapnya. Juga jangan mencoba untuk mengubah perilaku anda atau mengoreksi orang lain. Lakukanlah saja pemijatan yang lembut dan perlahan-lahan, kemudian lepaskanlah mental lama anda dan hambatan-hambatan emosional di dalam diri anda.

Catatan:

  1. (1). Penulis Psikologi Shūfī untuk Transformasi Hati, Diri, & Jiwa (Serambi, 2003). Kini menjadi mursyid shūfī dan profesor psikologi pada Institute of Transpesonal Psychology, California.
Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.