Beruntunglah Kalian!
Nabi saw. bersabda, “Beruntunglah Kalian,” (HR. al-Bukhari). Ketika engkau bergaul dengan ahli agama, kemudian engkau mencintai mereka maka beruntung-lah engkau. Sebab, hatimu bisa terhindar dari kemunafikan dan bahaya orang-orang munafik. Ketahuilah, orang munafik dan orang riya tidak memiliki amal. Maka beramallah, namun jangan pernah melihat amal-mu secara utuh. Karena Allah tidak akan menerima amal darimu kecuali amal yang mengharap rida Allah, bukan mengharap rida makhluk.
Kurangi Kesenangan dan Perbanyak Kesedihan
Celakalah jika engkau beramal untuk makhluk, namun berharap diterima oleh Allah. Sungguh, itu sebuah kekonyolan darimu. Maka tinggalkan sifat ingkar, kesenangan, dan ketamakan. Kurangi kesenangan, perbanyak kesedihan. Sebab, saat ini engkau benar-benar berada di negeri kesedihan dan negeri penahanan.
Kapan Hatimu Jernih?
Anak-anakku, jika kesendirianmu dengan Allah sudah benar maka hatimu juga jernih. Penglihatanmu akan selalu jadi pelajaran dan hatimu selalu berpikir.
Ketahuilah, tafakur tentang dunia hanya akan berujung siksaan dan penghalang. Sebaliknya, tafakur tentang akhirat akan menjadi pengetahuan dan kehidupan bagi hati. Tidaklah seorang hamba diberi kemampuan bertafakur tentang akhirat kecuali akan diberi pengetahuan tentang keadaan dunia dan akhirat.
Rezekimu Telah Ditetapkan
Celakalah engkau, karena telah menelantarkan hati di dunia. Padahal, Allah telah menetapkan bagian-bagianmu darinya. Sadarilah, ambisimu hanya akan membuatmu terhina, baik di hadapan Allah maupun di hadapan makhluk.
Pertemanan yang Salah
Anakku, berteman dengan orang bodoh hanya akan mengalihkan kebodohannya kepadamu. Karenanya, berteman dengan orang bodoh adalah pertemanan yang salah. Maka temanilah orang-orang mukmin, yang beriman, alim, dan beramal dengan ilmu. Sebab, betapa bagusnya keadaan orang mukmin dalam setiap tindakannya. Betapa kuat perjuangan dan perlawanan mereka terhadap hawa nafsunya. []