Terjemah Riyadhus Shalihin: Hadits no.8 s.d 9

(Terjemah) Riyadhus Shalihin

Pengarang : Imam Nawawi

Pustaka Nuun

وَعَنْ أَبِي مُوسى عبد الله بن قيس الأشعريّ ، قال: سُئِلَ رَسُولُ الله عَن الرَّجُلِ يُقَاتِلُ شَجَاعَةً، وَيُقَاتِلُ حَمِيَّةً، ويُقَاتِلُ رِياَءً، أَيُّ ذَلِكَ فِي سَبيلِ اللَّهِ؟ فَقَالَ رَسُولُ الله
ﷺ مَنْ قاتل لِتَكُونَ كَلِمَةُ اللهِ هِيَ الْعُلْيَا، فَهُوَ فِي سَبِيْلِ الله (متفل عليه).

8) Dari Abu Musa Abdullah ibn Qais Al-Asy’ari ra, ia berkata: “Rasulullah saw, ditanya tentang sese- orang yang berperang demi menunjukkan keberaniannya, orang yang berperang demi gengsinya, dan orang yang berperang karena riya’, mana yang termasuk berperang pada jalan Allah?” Beliau bersabda: “Siapa berperang demi meninggikan kalimat Allah itulah yang disebut berperang pada jalan Allah.” Muttafaq alaih (HR. Bukhari: 123 dan Muslim: 1904)

وعن أبي بكرة نفَيع بن الحارث الثقفي أن النبيّ قال: إذا التقى المُسلمان بسيفيهما فَالْقَاتِل والمقتول في النَّارِ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، هَذَا الْقَاتل فما بال المقتول؟ قال: إنه كان حريصاً على قتل صاحبه (متفل عليه).

9) Dan Abu Bakrah Nufai ibn Al Harits Ats Tsaqafi ra, bahwasanya Nabi saw bersabda: “Ketika dua orang muslim berhadapan dengan membawa pedang masing masing, maka yang membunuh dan yang terbunuh sama-sama berada dalam nereka” Saya bertanya. “Wahai Rasulullah, yang membunuh sudah jelas kalau berada di neraka. Tetapi bagaimana dengan yang terbunuh? Kenapa ia juga masuk neraka?” Beliau menjawab. “Karena ia juga ingin sekali membunuh saudaranya itu.” Muttafaq alaih (HR. Bukhari: 31 dan Muslim: 14/2888)