سنن الترمذي ٤٣: حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ إِدْرِيْسَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَجْلَانَ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مَسَحَ بِرَأْسِهِ وَ أُذُنَيْهِ ظَاهِرِهِمَا وَ بَاطِنِهِمَا. قَالَ أَبُوْ عِيْسَى وَ فِي الْبَابِ عَنِ الرُّبَيِّعِ قَالَ أَبُوْ عِيْسَى وَ حَدِيْثُ ابْنِ عَبَّاسٍ حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ وَ الْعَمَلُ عَلَى هذَا عِنْدَ أَكْثَرِ أَهْلِ الْعِلْمِ يَرَوْنَ مَسْحَ الْأُذُنَيْنِ ظُهُوْرِهِمَا وَ بُطُوْنِهِمَا.
Sunan Tirmidzī: 34. Telah menceritakan kepada kami [Hannād] berkata: Telah menceritakan kepada kami [‘Abdullāh bin Idrīs], dari [Muḥammad bin ‘Ajlān], dari [Zaid bin Aslam], dari [‘Athā’ bin Yasar], dari [Ibnu ‘Abbās]: “Bahwasanya Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam mengusap kepala dan kedua telinga bagian luar dan bagian dalamnya.” Abū ‘Īsā berkata: “Dalam bab ini ada juga hadits riwayat dari ar-Rubaiyyi‘.” Abū ‘Īsā berkata lagi: “Hadits Ibnu ‘Abbās derajatnya Ḥasan Shaḥīḥ. Dan hadits ini banyak diamalkan oleh ahli Ilmu, mereka berpendapat bahwa mengusap kedua telinga itu pada bagian luar dan dalamnya.”
Derajat: Syaikh al-Albani: Ḥasan Shaḥīḥ.
Pembanding: SIM: 436; SD: 702.
سنن الترمذي ٥٣: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ سِنَانِ بْنِ رَبِيْعَةَ عَنْ شَهْرِ بْنِ حَوْشَبٍ عَنْ أَبِيْ أُمَامَةَ قَالَ تَوَضَّأَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَغَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا وَ يَدَيْهِ ثَلَاثًا وَ مَسَحَ بِرَأْسِهِ وَ قَالَ الْأُذُنَانِ مِنَ الرَّأْسِ. قَالَ أَبُوْ عِيْسَى قَالَ قُتَيْبَةُ قَالَ حَمَّادٌ لَا أَدْرِيْ هذَا مِنْ قَوْلِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَوْ مِنْ قَوْلِ أَبِيْ أُمَامَةَ قَالَ وَ فِي الْبَابِ عَنْ أَنَسٍ قَالَ أَبُوْ عِيْسَى هذَا حَدِيْثٌ لَيْسَ إِسْنَادُهُ بِذَاكَ الْقَائِمِ وَ الْعَمَلُ عَلَى هذَا عِنْدَ أَكْثَرِ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ وَ مَنْ بَعْدَهُمْ أَنَّ الْأُذُنَيْنِ مِنَ الرَّأْسِ وَ بِهِ يَقُوْلُ سُفْيَانُ الثَّوْرِيُّ وَ ابْنُ الْمُبَارَكِ وَ الشَّافِعِيُّ وَ أَحْمَدُ وَ إِسْحَاقُ وَ قَالَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ مَا أَقْبَلَ مِنَ الْأُذُنَيْنِ فَمِنَ الْوَجْهِ وَ مَا أَدْبَرَ فَمِنَ الرَّأْسِ قَالَ إِسْحَاقُ وَ أَخْتَارُ أَنْ يَمْسَحَ مُقَدَّمَهُمَا مَعَ الْوَجْهِ وَ مُؤَخَّرَهُمَا مَعَ رَأْسِهِ وَ قَالَ الشَّافِعِيُّ هُمَا سُنَّةٌ عَلَى حِيَالِهِمَا يَمْسَحُهُمَا بِمَاءٍ جَدِيْدٍ.
Sunan Tirmidzī: 35. Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ḥammād bin Zaid], dari [Sinān bin Rabī‘ah], dari [Syahr bin Ḥausyab], dari [Abū Umāmah] ia berkata: Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam berwudhu’, beliau membasuh wajahnya tiga kali, dan kedua tangannya tiga kali, lalu mengusap kepalanya seraya bersabda: “Kedua telinga adalah termasuk bagian dari kepala.” Abū ‘Īsā berkata: Qutaibah berkata; bahwa Ḥammād berkata: “Aku tidak tahu apakah ini perkataan Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam atau dari Abī Umāmah.” Abū ‘Īsā berkata: “Dalam bab ini ada juga hadits dari Anas: ” ia berkata lagi: “Hadits ini sanadnya tidak sesuai dengan susunannya.” Dan hadits ini diamalkan oleh kebanyakan ahli ilmu dari para sahabat Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam dan orang-orang setelah mereka, bahwa kedua telinga termasuk bagian dari kepala. Pendapat ini diambil juga oleh Sufyān ats-Tsaurī, Ibn-ul-Mubārak, Syāfi‘ī, Aḥmad dan Isḥāq. Sementara ulama lain berpendapat, bahwa telinga bagian depan adalah termasuk wajah, sementara telinga bagian belakang adalah termasuk kepala. Isḥāq berkata: “Aku memilih mengusap bagian depannya bersama wajah dan bagian belakangnya bersama kepala.” Sedangkan Syāfi‘ī berkata: “Keduanya adalah sunnah, bahwasanya beliau mengusap keduanya dengan air yang baru.”
Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.
Pembanding: SB: 190; ST: 44; SN: 98; SIM: 409; MA: 442, 496, 884, 901, 942, 1280, 15857, 15861, 21251.