سنن الترمذي ٧٢: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مُوْسَى حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيْمُ بْنُ مُوْسَى الرَّازِيُّ حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى عَنْ أَبِيْهِ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ زَيْدٍ قَالَ:رَأَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مَضْمَضَ وَ اسْتَنْشَقَ مِنْ كَفٍّ وَاحِدٍ فَعَلَ ذلِكَ ثَلَاثًا. قَالَ أَبُوْ عِيْسَى وَ فِي الْبَابِ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ أَبُوْ عِيْسَى وَ حَدِيْثُ عَبْدِ اللهِ بْنِ زَيْدٍ حَدِيْثٌ حَسَنٌ غَرِيْبٌ وَ قَدْ رَوَى مَالِكٌ وَ ابْنُ عُيَيْنَةَ وَ غَيْرُ وَاحِدٍ هذَا الْحَدِيْثَ عَنْ عَمْرِو بْنِ يَحْيَى وَ لَمْ يَذْكُرُوْا هذَا الْحَرْفَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مَضْمَضَ وَ اسْتَنْشَقَ مِنْ كَفٍّ وَاحِدٍ وَ إِنَّمَا ذَكَرَهُ خَالِدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ وَ خَالِدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ ثِقَةٌ حَافِظٌ عِنْدَ أَهْلِ الْحَدِيْثِ وَ قَالَ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ الْمَضْمَضَةُ وَ الْاِسْتِنْشَاقُ مِنْ كَفٍّ وَاحِدٍ يُجْزِئُ وَ قَالَ بَعْضُهُمْ تَفْرِيْقُهُمَا أَحَبُّ إِلَيْنَا وَ قَالَ الشَّافِعِيُّ إِنْ جَمَعَهُمَا فِي ْكَفٍّ وَاحِدٍ فَهُوَ جَائِزٌ وَ إِنْ فَرَّقَهُمَا فَهُوَ أَحَبُّ إِلَيْنَا.
Sunan Tirmidzī: 27. telah menceritakan kepada kami [Yaḥyā bin Mūsā] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Ibrāhīm bin Mūsā ar-Rāzī] berkata: Telah menceritakan kepada kami [Khālid bin ‘Abdullāh], dari [‘Amru bin Yaḥyā], dari [bapaknya], dari [‘Abdullāh bin Zaid] ia berkata: “Aku melihat Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung dari satu telapak tangan-maksudnya satu kesatuan gerakan yaitu berkumur dan mencuci hidung sekaligus-ed, beliau lakukan hal itu tiga kali.”
Dan bab ini ada riwayat dari ‘Abdullāh bin ‘Abbās.” Abū ‘Īsā berkata: “Hadits ‘Abdullāh bin Zaid adalah hadits yang derajatnya Ḥasan Gharīb. Hadits ini juga diriwayatkan oleh [Mālik] dan [Ibnu ‘Uyainah] juga selainnya dari [‘Amru bin Yaḥyā], namun mereka tidak menyebutkan lafadz, “Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung dari satu telapak tangan.” Namun yang menyebutkan itu adalah Khālid bin ‘Abdullāh. Menurut ahli hadits, Khālid bin ‘Abdullāh adalah seorang yang dipercaya dan banyak hafalannya. Sebagian ahli ilmu berpendapat bahwa berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung dari satu telapak tangan adalah sah. Namun sebagian yang lain mengatakan; “Memisahkan antara keduanya adalah lebih kami sukai.” Asy-Syāfi‘ī berkata: “Jika ia menghimpun dalam satu tangan maka itu telah sah, namun jika ia memisahkan antara keduanya maka hal itu lebih kami sukai.”
Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ.
Pembanding: SIM: 397, 398, 399; MA: 951, 15876.