Sunan Tirmidzi no.21 – Dimakruhkan Kencing Di Kamar Mandi

Dari Kitab:
Sunan Tirmidzi
Oleh: Abū ‘Īsá Muḥammad ibn ‛Īsá as-Sulamī aḍ-Ḍarīr al-Būghī at-Tirmidhī

سنن الترمذي ١٢: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ وَ أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُوْسَى مَرْدَوَيْهِ قَالَا أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ أَشْعَثَ بْنِ عَبْدِ اللهِ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مُغَفَّلٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ نَهَى أَنْ يَبُوْلَ الرَّجُلُ فِيْ مُسْتَحَمِّهِ وَ قَالَ: إِنَّ عَامَّةَ الْوَسْوَاسِ مِنْهُ.
قَالَ: وَ فِي الْبَابِ عَنْ رَجُلٍ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَالَ أَبُوْ عِيْسَى هذَا حَدِيْثٌ غَرِيْبٌ لَا نَعْرِفُهُ مَرْفُوْعًا إِلَّا مِنْ حَدِيْثِ أَشْعَثَ بْنِ عَبْدِ اللهِ وَ يُقَالُ لَهُ أَشْعَثُ الْأَعْمَى وَ قَدْ كَرِهَ قَوْمٌ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ الْبَوْلَ فِي الْمُغْتَسَلِ وَ قَالُوْا عَامَّةُ الْوَسْوَاسِ مِنْهُ وَ رَخَّصَ فِيْهِ بَعْضُ أَهْلِ الْعِلْمِ مِنْهُمْ ابْنُ سِيْرِيْنَ وَ قِيْلَ لَهُ إِنَّهُ يُقَالُ إِنَّ عَامَّةَ الْوَسْوَاسِ مِنْهُ فَقَالَ رَبُّنَا اللهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ و قَالَ ابْنُ الْمُبَارَكِ قَدْ وُسِّعَ فِي الْبَوْلِ فِي الْمُغْتَسَلِ إِذَا جَرَى فِيْهِ الْمَاءُ قَالَ أَبُوْ عِيْسَى حَدَّثَنَا بِذلِكَ أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ الْآمُلِيُّ عَنْ حِبَّانَ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ الْمُبَارَكِ.

Sunan Tirmidzī: 21. telah menceritakan kepada kami [‘Alī bin Ḥajar] dan [Aḥmad bin Muḥammad bin Mūsā Mardawih] mereka berdua berkata: Telah mengabarkan kepada kami [‘Abdullāh Ibn-ul-Mubārak], dari [Ma‘mar], dari [Asy‘ats bin ‘Abdullāh], dari [al-Ḥasan], dari [‘Abdullāh bin Mughaffal] berkata: Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang kencing di tempat mandinya, dan beliau juga bersabda: Umumnya was-was datang darinya. Ia berkata: “Dalam bab ini ada juga hadits dari salah seorang sahabat Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam.” Abū ‘Īsā berkata: “Hadits ini Gharīb (asing), kami tidak mengetahui hadits itu marfū‘ kecuali hadits dari Asy‘ats bin ‘Abdullāh, dan ia juga disebut dengan Asy‘ats al-A‘mā.” Sebagian ahli ilmu memakruhkan kencing di tempat pemandian, mereka mengatakan: Umumnya was-was berasal darinya.”

Dan sebagian ahlul ilmi memberikan keringanan dalam perkara tersebut, di antaranya adalah Ibnu Sīrīn. Dan ketika dikatakan kepadanya: “Sesungguhnya umumnya was-was datang darinya, ” maka ia menjawab: “Rabb kita adalah Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya.” Ibn-ul-Mubarak berkata: “Ada kelonggaran kencing di tempat pemandian jika airnya mengalir.” Abū ‘Īsā berkata: “Hal tersebut telah diceritakan kepada kami oleh Aḥmad bin ‘Abdah al-Āmulī, dari Ḥibbān, dari ‘Abdullāh Ibn-ul-Mubārak.”

Derajat: Syaikh al-Albani: Shaḥīḥ Illah Syathru Tsani Minhu.

Pembanding: MA: 19654.

Komentar

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak memulai diskusi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *