سنن الترمذي ١٠: وَ قَدْ رَوَى هذَا الْحَدِيْثَ ابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ عَنْ أَبِيْ قَتَادَةَ أَنَّهُ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَبُوْلُ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ حَدَّثَنَا بِذلِكَ قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيْعَةَ وَ حَدِيْثُ جَابِرٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَصَحُّ مِنْ حَدِيْثِ ابْنِ لَهِيْعَةَ وَ ابْنُ لَهِيْعَةَ ضَعِيْفٌ عِنْدَ أَهْلِ الْحَدِيْثِ ضَعَّفَهُ يَحْيَى بْنُ سَعِيْدٍ الْقَطَّانُ وَ غَيْرُهُ مِنْ قِبَلِ حِفْظِهِ
Sunan Tirmidzī: 10. Dan hadits ini telah diriwayatkan oleh [Ibnu Lahī‘ah], dari [Abū Zubair], dari [Jābir], dari [Abū Qatādah], bahwa dia pernah melihat Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam kencing menghadap ke arah Qiblat. [Qutaibah] telah menceritakan demikian kepada kami, ia berkata; “Ibnu Lahī‘ah telah menceritakan kepada kami.” Dan hadits Jābir yang diriwayatkan dari Nabi shallallāhu ‘alaihi wa sallam lebih Shaḥīḥ dari hadits Ibnu Lahī‘ah, karena Ibnu Lahī‘ah adalah seorang yang lemah menurut para ahli hadits, Imām Yaḥyā bin Sa‘īd al-Qaththān dan yang lainnya telah men-dha‘īf-kannya dari sisi hafalannya.”
Derajat: Syaikh al-Albani: Dha‘īf Isnād.
Pembanding: Tidak ada.