Hati Senang

Sunan Ibnu Majah no.81 s.d 82 – Hadits-Hadits Takdir (5/8)

سنن ابن ماجه ١٨: حَدَّثَنَا أَبُوْ بَكْرِ بْنُ أَبِيْ شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مَالِكُ بْنُ إِسْمَاعِيْلَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ عُثْمَانَ مَوْلَى أَبِيْ بَكْرٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِيْ مُلَيْكَةَ عَنْ أَبِيْهِ أَنَّهُ دَخَلَ عَلَى عَائِشَةَ فَذَكَرَ لَهَا شَيْئًا مِنَ الْقَدَرِ فَقَالَتْ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ مَنْ تَكَلَّمَ فِيْ شَيْءٍ مِنَ الْقَدَرِ سُئِلَ عَنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَ مَنْ لَمْ يَتَكَلَّمْ فِيْهِ لَمْ يُسْأَلْ عَنْهُ. قَالَ أَبُو الْحَسَنِ الْقَطَّانُ حَدَّثَنَاهُ حَازِمُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ شَيْبَانَ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ عُثْمَانَ فَذَكَرَ نَحْوَهُ.

Sunan Ibnu Mājah 81: Telah menceritakan kepada kami Abū Bakr bin Abī Syaibah berkata: Telah menceritakan kepada kami Mālik bin Ismā‘īl berkata: Telah menceritakan kepada kami Yaḥyā bin ‘Utsmān mantan budak Abū Bakr, berkata: Telah menceritakan kepada kami Yaḥyā bin ‘Abdillāh bin Abī Mulaikah, dari Bapaknya bahwa ia pernah menemui ‘Ā’isyah dan menyebutkan sesuatu yang berkaitan dengan takdir. Maka ia pun berkata: Aku mendengar Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa memperbincangkan sesuatu tentang takdir, maka pada hari kiamat ia akan dimintai pertanggung jawaban. Dan barang siapa tidak memperbincangkannya maka tidak akan dimintai pertanggung jawaban.” Abul-Ḥasan al-Qaththān berkata: Telah menceritakan kepada kami Ḥāzim bin Yaḥyā berkata: Telah menceritakan kepada kami ‘Abd-ul- Mālik bin Syaibān berkata: Telah menceritakan kepada kami Yaḥyā bin ‘Utsmān. Lalu ia menyebutkan sebagaimana hadits di atas.

Derajat: Syaikh al-Albani: Dha‘īf.

Pembanding: Tidak ada.

سنن ابن ماجه ٢٨: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا أَبُوْ مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا دَاوُدُ بْنُ أَبِيْ هِنْدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ خَرَجَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ عَلَى أَصْحَابِهِ وَ هُمْ يَخْتَصِمُوْنَ فِي الْقَدَرِ فَكَأَنَّمَا يُفْقَأُ فِيْ وَجْهِهِ حَبُّ الرُّمَّانِ مِنَ الْغَضَبِ فَقَالَ بِهذَا أُمِرْتُمْ أَوْ لِهذَا خُلِقْتُمْ تَضْرِبُوْنَ الْقُرْآنَ بَعْضَهُ بِبَعْضٍ بِهذَا هَلَكَتْ الْأُمَمُ قَبْلَكُمْ. قَالَ فَقَالَ عَبْدُ اللهِ بْنُ عَمْرٍو مَا غَبَطْتُ نَفْسِيْ بِمَجْلِسٍ تَخَلَّفْتُ فِيْهِ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ مَا غَبَطْتُ نَفْسِيْ بِذلِكَ الْمَجْلِسِ وَ تَخَلُّفِيْ عَنْهُ.

Sunan Ibnu Mājah 82: Telah menceritakan kepada kami ‘Alī bin Muḥammad berkata: Telah menceritakan kepada kami Abū Mu‘āwiyah berkata: Telah menceritakan kepada kami Dāūd bin Abī Hindun, dari ‘Amru bin Syu‘aib, dari Bapaknya, dari Kakeknya ia berkata: “Rasūlullāh shallallāhu keluar menemui para sahabat yang sedang berdebat tentang takdir. Maka seakan-akan wajah beliau seperti buah delima karena marah. Beliau lalu bersabda: “Apakah untuk ini kalian diperintahkan, atau beliau mengatakan: “untuk inikah kalian diciptakan! Kalian benturkan sebagian alQurān dengan sebagian yang lain. Karena hal inilah kaum sebelum kalian binasa.” Ia (perawi) berkata: “‘Abdullāh bin ‘Amru lalu berkata: “Alangkah marahnya diriku pada jiwaku jika tidak menghadiri majelis yang dihadiri Rasūlullāh shallallāhu ‘alaihi wa sallam. Dan alangkah marahnya diriku pada jiwaku karena ketidakhadiranku di majelis tersebut.”

Derajat: Syaikh al-Albani: Ḥasan Shaḥīḥ.

Pembanding: Tidak ada.

Alamat Kami
Jl. Zawiyah, No. 121, Rumah Botol Majlis Dzikir Hati Senang,
RT 06 RW 04, Kp. Tajur, Desa Pamegarsari, Parung, Jawa Barat. 16330.